health
Ayah Wijin Meninggal, Ini 6 Penyebab Kematian Mendadak yang Harus Diwaspadai
Kelainan arteri koroner merupakanpenyebab utama kematian mendadak.
![Wijaya Saputra alias Wijin [Instagram]](https://image.indoparents.com/thumb/745x489/2022/12/16/f5nPU2gpBp0dY3WDEc4cfoCowd4Uo0OTZWBCSSuP.jpg)
Kabar duka datang dari Wijaya Saputra alias Wijin. Ayahnya, Tjitra Sidarma, meninggal dunia pada Kamis (15/12/2022).
Kematian Tjitra terbilang mendadak. Sebab menurut Wijin, sang ayah tak sedang sakit ketika mengembuskan napas terakhir.
Tjitra ditemukan sudah tergeletak di kamar mandi dalam keadaan mendengkur. Tak lama setelah diperiksa dokter, dia dinyatakan meninggal.
Dokter menduga kematian Tjitra ada kaitannya dengan masalah jantung, meski tak keluarga tak mengizinkan pemeriksaan lebih lanjut.
Kematian mendadak memang ada dalam dunia medis. Penyebabnya pun bermacam-macam.
Dilansir dari laman Klikdokter, berikut kami sajikan informasi mengenai penyebab Kematian mendadak.
1. Kelainan arteri koroner
Kelainan arteri koroner merupakanpenyebab utama Kematian mendadak. Pada kondisi ini, orang yang mengalaminya bakal memiliki pembuluh darah jantung yang tidak bisa berfungsi secara optimal.
Alhasil, fungsi jantung berpotensi mengalami gangguan atau tiba-tiba berhenti bekerja.
Selain akibat kelainan bawaan, kelainan arteri koroner juga bisa terjadi lantaran adanya plak aterosklerosis akibat penumpukan lemak di pembuluh darah.
Jika plak ini pecah, maka pembuluh darah bakal tersumbat sehingga aliran darah ke otot jantung berhenti sepenuhnya.
2. Stroke
Otak memiliki batas untuk menoleransi kadar oksigen yang rendah. Tubuh bakal merespons dengan mempertahankan tekanan darah. Hal ini dilakukan untuk memastikan tubuh mendapatkan cukup oksigen.
Kasus kecelakaan yang menyebabkan pendarahan pada otak yang melebihi batas toleransi tubuh dapat menyebabkan kematian.
Selain itu, kasus penyumbatan emboli yang memicu berkurangnya jumlah oksigen ke otak juga dapat menjadi salah satu penyebab kematian.
3. Epilepsi
Kematian mendadak merupakan salah satu komplikasi berbahaya dari penyakit epilepsi. Kematian ini dikenal dengan istilah sudden unexpected death in epilepsy (SUDEP).
Mekanisme yang terjadi diduga akibat serangan jantung dan sesak napas yang dipicu oleh kejang. SUDEP merupakan penyebab 38 persen kematian dari penyakit epilepsi.
Diagnosis SUDEP dibuat setelah kematian terjadi. Untuk memastikannya, diperlukan investigasi yang mendalam.
4. Commotio cordis
Commotio cordis merupakan penyebab Kematian mendadak yang diakibatkan oleh pukulan pada bagian dada.
Pukulan keras yang mengarah langsung ke dada dapat menyebabkan irama jantung mengalami gangguan.
Pukulan dengan kekuatan dan pada waktu yang tepat dapat menyebabkan gangguan irama jantung bernama fibrilasi ventrikel. Bila tidak segera dideteksi dan ditangani, maka penderita memiliki kemungkinan yang tinggi untuk mengalami Kematian mendadak.
5. Gangguan Irama Jantung
Jantung punya irama yang teratur untuk mampu mendukung semua fungsi organ vital di dalam tubuh. Jika irama jantung mengalami gangguan, kinerjanya untuk mengedarkan darah dan mendukung organ lain untuk bekerja juga bakal terganggu.
Salah satu kelainan irama jantung yang umum ditemukan pada kasus Kematian mendadak adalah long QT syndrome. Kelainan ini menyebabkan jantung berdetak secara berantakan dan menyebabkan seseorang kehilangan kesadaran seketika.
6. Kardiomiopati
Kardiomiopati adalah suatu kondisi ketika otot jantung menjadi lebih tebal, sehingga jantung kesulitan memompa darah ke seluruh tubuh.
Hal ini adalah salah satu penyebab Kematian mendadak yang paling sering pada usia muda, yakni umumnya di bawah 30 tahun.