health
Mengenal Poligraf dan Cara Kerjanya pada Kasus Putri Candrawathi
Dalam persidangan kasus pembunuhan Brigadir J, Putri Candrawathi memberikan kesaksian dengan terdakwa Richard Eliezer.

Kasus pembunuhan Brigadir J alias Nofriansyah Yosua Huatabarat pada Senin (12/12/2022) menghadirkan Putri Candrawathi sebagai saksi dengan terdakwa Bharada E alias Richard Eliezer di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (Jaksel).
Dalam persidangan tersebut, jaksa penuntut umum (JPU) mencecar Putri Candrawathi dengan pertanyaan terkait adanya dugaan perselingkuhan. Dalam persidangan, tersebut jaksa mencecar Putri mengenai tes kebohongan dengan menggunakan poligraf.
Jaksa kemudian memaparkan pertanyaan saat dites poligraf mengenai dugaan perselingkuhan dengan Yosua.
"Saudara pernah di tes poligraf?" cecar jaksa.
"Dalam pertanyaan apakah anda berselingkuh dengan Yosua? Apakah anda berselingkuh dengan Yosua di Magelang? Apakah anda berselingkuh dengan Yosua selama di Magelang? Saat itu Anda jawab apa?" tanya jaksa.
"Tidak," singkat Putri.
"Anda tahu hasil jawabannya (poligraf)?,"
"Tidak," sahut Putri.
"Tidak ada yang beritahu?" cecar hakim
"Di sini diindikasi anda berbohong Bagaimana tanggapan anda?" cecar jaksa.
Lalu bagaimana cara kerja poligraf?
Untuk diketahui, poligraf merupakan alat untuk memantau reaksi fisiologis saat dipasangkan ke orang yang akan diinterogasi. Meski tak secara nyata mendeteksi kebohongan, namun bisa mendeteksi adanya reaksi atau perubahan seseorang ketika mengatakan sesuatu yang ia sadari tidak benar.
poligraf sendiri merupakan gabungan alat kesehatan untuk mendeteksi detak jantung, tekanan darah, laju pernapasan, dan aktivitas elektrodermal, yang mengalami perubahan ketika ada rangsangan diterima atau memicu perubahan tersebut.
Pada konteks penyelidikan dan interogasi, alat ini dapat dimanfaatkan untuk mendeteksi keterangan yang diberikan benar-benar nyata atau berupa kebohongan.
Bagaimana Cara Kerjanya?
poligraf seperti yang disebutkan sebelumnya, bekerja dengan mendeteksi reaksi perubahan seseorang, saat menghadapi pertanyaan dan memberikan jawaban. Nantinya seseorang akan dipasangkan alat untuk mendeteksi bagaimana perubahan detak jantung, tekanan darah, pernapasan, dan konduktivitas kulit.
Komputer kemudian mencatat data-data tersebut dengan perangkat yang sudah dipasang tersebut. Pneumograf akan dililitkan di bagian dada, manset tekanan darah untuk mengukur aktivitas sistem pembuluh darah dan jantung, dan elektroda akan dipasangkan ke ujung jari orang yang ditanyai.
Setiap pertanyaan yang diajukan akan memberikan respon pada otak, yang berantai mengirimkan respon pada organ lain. Perubahan akan terjadi sesuai dengan jawaban atau apa yang dipikirkan oleh orang yang akan ditanyai ini. Dari sini kemudian didapat analisis apakah jawaban yang diberikan merupakan jawaban jujur atau jawaban yang bohong.