konsultasi

Mana Lebih Bagus: Vaksin Polio Oral atau Suntik?

Penting untuk Parents ketahui tentang vaksin polio oral atau tetes di mulut atau suntik.


Editor: Cahyaningrum
Senin, 22 Mei 2023 | 16:45 WIB
Ilustrasi bayi divaksin. (Foto: Pexels)
Ilustrasi bayi divaksin. (Foto: Pexels)

Penting untuk Parents ketahui tentang vaksin polio oral atau tetes di mulut atau suntik.

Tanya:
vaksin polio merupakan salah satu imunisasi yang wajib diberikan kepada bayi agar memperoleh kekebalan terhadap penyakit polio yang bisa menyebar melalui infeksi virus.

Polio adalah penyakit menular yang menyerang sistem saraf pusat dan menyebabkan kerusakan pada sistem saraf motorik, sehingga penderita akan mengalami kelumpuhan anggota gerak.

Itulah mengapa pencegahan polio perlu dilakukan sejak dini melalui pemberian vaksin.

Berbicara soal vaksin polio, Parent banyak yang telah mengetahui, bahwa ada vaksin polio oral yang diteteskan ke mulut dan vaksin polio yang disuntikkan ke bayi atau anak.

Yang menjadi pertanyaan, dari dua jenis vaksin polio tersebut, manakah yang lebih baik?

Jawab:
Dilansir dari laman IDAI dijelaskan bahwa vaksin polio yang diteteskan di mulut (oral) adalah virus polio vaksin yang masih hidup tetapi dilemahkan, sehingga masih bisa berkembang biak di usus, dan dapat merangsang usus dan darah untuk membentuk zat kekebalan (antibodi) terhadap virus polio liar.

Artinya, bila ada virus polio liar masuk ke dalam usus bayi atau anak, maka virus polio liar tersebut akan diikat dan dimatikan oleh zat kekebalan tersebut yang dibentuk di usus dan di dalam darah, sehingga tidak dapat berkembang biak, tidak membahayakan bayi atau anak, dan tidak dapat menyebar ke anak-anak sekitarnya.

Sedangkan vaksin polio suntik, isinya virus polio mati yang disuntikan di otot lengan atau paha, sehingga tidak dapat berkembang biak di usus dan tidak menimbulkan kekebalan diusus, namun dapat menimbulkan kekebalan di dalam darah.

Oleh karena itu, bila ada virus polio liar yang masuk ke dalam usus bayi atau anak yang disuntik vaksin polio, maka virus polio liar masih bisa berkembang biak di ususnya (karena tidak ada kekebalan di dalam ususnya) tetapi ia tidak sakit.

Mengapa? Karena ada kekebalan di dalam darahnya. Tetapi karena virus polio liar masih bisa berkembang biak diususnya, maka  bisa menyebar melalui tinja ke anak-anak lain, dan dapat menyebabkan kelumpuhan pada anak-anak disekitarnya.

Oleh karena itu, di negara atau wilayah yang masih ada transmisi polio liar semua bayi dan anak balita harus diberi virus polio yang diteteskan ke dalam mulut, agar ususnya mampu mematikan virus polio liar, sehingga menghentikan proses penyebaran.

Bila selama 5 tahun atau lebih tidak ditemukan lagi virus polio liar, maka secara bertahap dapat menggunalkan virus polio suntik.

Virus polio suntik boleh diberikan pada pasien yang kekebalannya rendah, misalnya karena sedang mendapat pengobatan kortikosteroid dosis tinggi dalam jangka lama, mendapat obat-obat anti kanker, menderita HIV AIDS, atau di dalam rumahnya ada penderita-penderita tersebut.
 

Tag vaksin polio vaksin polio oral vaksin polio suntik

Terkini