lifestyle

Diet Makan Sekali Sehari, Ini Lho Bahayanya Bagi Tubuh

Banyak metode untuk menurunkan berat badan salah satunya dengan diet One Meal A Day (OMAD) atau diet makan sekali sehari. Meski diyakini dapat menurunkan berat badan, tetapi diet ini berefek buruk salah satunya adalah meningkatnya kadar kolestrol jahat.


Editor: Nurakhmayani
Minggu, 25 Desember 2022 | 12:00 WIB
Foto: Ilustrasi (pexels/ Kevin Malik)
Foto: Ilustrasi (pexels/ Kevin Malik)

Moms, banyak metode untuk menurunkan berat badan salah satunya dengan diet One Meal A Day (OMAD) atau diet makan sekali sehari. Meski diyakini dapat menurunkan berat badan, tetapi diet ini berefek buruk salah satunya adalah meningkatnya kadar kolestrol jahat. 

diet makan sekali sehari termasuk jenis puasa intermiten yang disebut sebagai 23:1. Artinya 23 jam sehari untuk berpuasa dan hanya menyisakan satu jam untuk makan, minum, dan mengonsumsi kalori. 

Berbuka puasa di malam hari dengan mengonsumsi makanan sehat dan kaya nutrisi kemudian melanjutkan puasa hingga malam keesokan harinya.

Tetapi kenyataannya, sebagian besar orang menjalani diet ini dengan mengonsumsi apa pun ketika waktu makan tiba.

Berdasarkan hasil penelitian di jurnal Nutrition Reviews pada tahun 2015, puasa intermiten dapat membantu menurunkan berat badan. Tetapi risiko berat badan kembali seperti semula juga tinggi.

Melansir dari klikdokter, diet makan satu kali sehari ini dapat menimbulkan masalah kesehatan, yaitu: 

1. Peningkatan Kadar Kolesterol Jahat

Sebuah studi dalam jurnal Metabolism tahun 2007, membandingkan efek makan sekali sehari untuk diet dengan makan tiga kali sehari selama 6 bulan. Hasilnya, partisipan yang diet makan sehari sekali mengalami penurunan massa lemak dan peningkatan kadar low-density lipoprotein (LDL) alias kolesterol jahat.

2. Memperlambat Respons Insulin

diet makan sehari sekali justru dapat meningkatkan kadar gula darah puasa, memperlambat respons tubuh terhadap insulin, dan meningkatkan kadar hormon ghrelin. 

Kondisi ini dapat menyebabkan kamu merasakan lapar yang ekstrem.

3. Meningkatkan Risiko Hipoglikemia 

Bagi penderita diabetes tipe 2, yaitu meningkatkan risiko hipoglikemia alias kadar gula darah rendah. Hal ini dibuktikan melalui penelitian yang dimuat jurnal Diabetic Medicine pada tahun 2018.  

4. Mual dan Pusing Berputar

Masalah kesehatan lainnya adalah dapat menyebabkan mual, muntah, pusing berputar, tidak berenergi, hingga susah buang air besar. 

Alih-alih mengurangi makanan tinggi kalori makan sekali sehari justru lebih rentan mengonsumsi makanan yang tidak sehat, seperti makanan tinggi kalori dan makanan berlemak ketika waktu makan tiba. 

Moms n Dads, diet makan seperti ini belum terbukti secara ilmiah. Berbagai penelitian menyebut bahwa pola makan tiga kali sehari lebih sehat bagi tubuh dibandingkan makan sehari sekali saja. 

Nah, jika ingin menurunkan berat badan biasakan mengonsumsi makanan sehat dan bergizi dalam porsi kecil. Selain itu, jangan lupa olahraga secara rutin.

Tag diet

Terkini