lifestyle

Moms n Dads, Stop Kebiasaan Makan yang Buruk!

Zaman modern seperti sekarang ini,, semua orang dituntut untuk cepat, termasuk juga dalam hal makanan.


Editor: Nurakhmayani
Kamis, 1 Desember 2022 | 03:35 WIB
Foto: Ilustrasi makan fast food (pexels/Kampus Production)
Foto: Ilustrasi makan fast food (pexels/Kampus Production)

Zaman modern seperti sekarang ini,, semua orang dituntut untuk cepat, termasuk juga dalam hal makanan.

Moms n Dads serta jutaan orang didunia mungkin tidak sadar dengan banyak mengkonsumsi makanan siap saji atau makanan yang diawetkan serta minuman tinggi gula dan pengawet membawa resiko kematian lebih besar.

Akibatnya satu dari lima kematian di seluruh dunia terkait dengan kebiasaan makan yang buruk.

"Studi ini menegaskan apa yang diduga banyak pihak selama beberapa tahun – bahwa pola makan yang buruk bertanggung jawab menyebabkan kematian dibandingkan faktor risiko lainnya di dunia,” Christopher Murray, Direktur Institut Metrik dan Evaluasi Kesehatan di Universitas Washington seperti yang dikutip P2PTM Kemenkes. 

Sekitar 11 juta kematian diseluruh dunia disebabkan oleh pola makan yang buruk. Sejauh ini, penyakit kardiovaskuler, yang biasanya disebabkan atau diperburuk oleh obesitas, masih menjadi pembunuh utama.

Bahkan Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) memperkirakan sekitar satu miliar orang di seluruh dunia mengalami kekurangan gizi, sedangkan hampir dua miliar mengalami “kelebihan gizi”.

Berdasarkan hasil penelitian mengenai tren diet global, yang dirilis oleh jurnal The Lancet, hampir 195 negara yang disurvei, dijumpai masyarakat mengkonsumsi terlalu banyak jenis makanan yang salah. 

Hanya sedikit yang mengkonsumsi makanan sehat. 
Dalam jurnal tersebut dijelaskan bahwa menu makanan yang kita konsumsi sehari-hari menjadi pembunuh terbesar dibanding merokok dan kini menjadi penyebab 1 dari 5 kematian di seluruh dunia. Misalnya konsumsi gula yang berlebihan. 

Rata-rata orang di perbagai tempat di dunia mengkonsumsi minuman mengandung gula  sepuluh kali lebih banyak dari jumlah konsumsi yang disarankan dan 86 persen berlebih sodium per orang dari batas yang dianggap aman.

Selain itu, konsumsi garam atau sodium yang tinggi serta konsumsi makanan sehat yang rendah juga turut menyumbang kematian dini.. 
Garam yang dikonsumsi tersebut termasuk yang terkandung dalam roti, kecap asin atau berbagai makanan olahan.

Para peneliti mengatakan penelitian ini bukan tentang obesitas, namun menu makanan yang "buruk" bisa merusak organ tubuh kita yakni hati dan menyebabkan kanker. 
Prof Murray mengatakan: "Kualitas menu makanan itu penting, tidak peduli berapa pun berat badan Anda.Hal utama yang perlu ditindaklanjuti adalah tingkatkan asupan seperti, gandum, buah-buahan, kacang-kacangan, biji-bijian, sayuran dan kurangi konsumsi garam jika Anda bisa," katanya.

Namun uang menjadi masala, sebab jika membeli lima jenis buah dan sayuran sehari akan menghabiskan 52% pendapatan rumah tangga di negara-negara miskin.
Sehingga pilihan yang lebih murah dan sehat menjadi mutlak agar tidak terjadi kematian dini. 

Jadi Moms n Dads mulailah berpikir ulang untuk mengkonsumsi makanan yang tinggi garam, gula dan berpengawet, sebaliknya perbanyak knsumsi buah dan sayuran. 
 

Tag makanan fastfood kebiasaan

Terkini