lifestyle

Parents Kesulitan Hadapi Kondisi Finansial Pasca Lebaran? Coba 5 Tips Ini untuk Atasi Kecemasan Finansial

Penting untuk Parents ketahui tips mengelola uang usai Lebaran agar tetap stabil dan bisa menabung.


Editor: Cahyaningrum
Kamis, 11 Mei 2023 | 16:16 WIB
Ilustrasi bijak mengelola uang pasca lebaran. (Foto: Pexels/Karolina Grabowska)
Ilustrasi bijak mengelola uang pasca lebaran. (Foto: Pexels/Karolina Grabowska)

Lebaran adalah salah satu momen yang paling ditunggu oleh masyarakat Indonesia.

Selain dapat menghabiskan waktu dengan keluarga dalam merayakan hari raya Idulfitri, biasanya masyarakat juga mendapatkan Tunjangan Hari Raya (THR) yang jika tidak dikelola dengan baik, dapat memicu terjadinya pengeluaran yang berlebihan (over-spending), karena merasa mendapatkan dua kali gaji dalam satu bulan yakni melalui gaji bulanan serta THR.

Dan, tahukah Parents menurut riset YouGov RealTime Omnibus 2022, dua pertiga atau hampir 70% orang Indonesia yang saat ini bekerja, memiliki rencana untuk menggunakan sebagian THR untuk berbelanja dan 57% juga mengatakan akan menyimpan sebagian dari hasil THR yang didapat.

Sementara, hampir sepertiga penduduk Indonesia berencana menggunakan THR untuk donasi/zakat fitrah (32%) atau investasi (31%).  

Temuan ini menjadi cerminan banyaknya kebutuhan finansial masyarakat yang perlu dipenuhi selama Ramadan, khususnya menjelang Lebaran.

Di Indonesia, momen berkumpul dengan keluarga telah menjadi salah satu tradisi yang sering dilakukan oleh masyarakat.

Namun, seringkali momen ini menjadi ajang timbulnya pertanyaan-pertanyaan sensitif dari sanak keluarga yang menyangkut hal personal hingga finansial.

Akhirnya, pertanyaan tersebut pun menimbulkan perasaan cemas akan kondisi finansial atau yang biasa disebut Financial Anxiety.

Financial Anxiety atau kecemasan finansial merupakan merupakan suatu perasaan ketakutan, kekhawatiran, atau cemas yang dapat memengaruhi keadaan psikologis seseorang, terutama dikarenakan kurangnya persiapan dalam menghadapi pengeluaran.

“Mereka mungkin merasa khawatir, stres, dan tidak nyaman dengan keadaan keuangan mereka dan dapat memicu berbagai masalah kesehatan mental, seperti depresi, cemas, atau insomnia," kata Psikolog Keluarga, Ayank Irma.

Selain itu, terkadang dalam momen kumpul bersama keluarga, kerabat kerap melontarkan pertanyaan sensitif seputar keuangan kepada anggota keluarga yang lebih muda, di mana maksud sebenarnya memiliki tujuan baik yaitu untuk menjalin hubungan lebih dekat dan mengetahui kabar serta kondisi anggota keluarga.

Namun, kalimat yang digunakan seringkali menyinggung ranah personal dan membuat orang yang ditanyakan menjadi tidak nyaman.

"Jadi sangat penting bagi seseorang untuk merencanakan keuangannya dengan baik dan mengatur pengeluaran mereka dengan bijak terutama menjelang lebaran,” imbuhnya.

Pentingnya jaringan sosial yang kuat, seperti keluarga dan teman-teman, yang dapat memberikan dukungan emosional dan membantu mengurangi stres.

Selain pertanyaan-pertanyaan sensitif dan kurangnya persiapan lebaran, terdapat juga berbagai faktor lainnya yang dapat menimbulkan financial anxiety, seperti utang yang menumpuk, penghasilan yang tidak stabil, biaya hidup yang tinggi, ketidakpastian ekonomi secara umum.

Lantas, bagaimana menghadapi kondisi tersebut secara bijak agar finansial keluarga tetap stabil dan terkendali, sehingga terhindar dari kecemasan finansial.

Berikut 4 tips mengelola keuangan dari Danamon melalui gerakan #LawanCemasfinansial agar Parents tetap tenang dan dapat memiliki keuangan yang stabil setelah melewati momen lebaran:

1. Overspending saat Lebaran? Wajib punya rencana keuangan! 
Pengeluaran yang berlebihan, terkadang jadi bikin hati cemas dan tidak fokus.

Namun dengan memabuat perencanaan keuangan yang matang, Parents akan terhindar dari pengeluaran yang berlebihan.

Sebagai permulaan, kata Head of Wealth Management Bank Danamon, Yulius Ardi, buatlah perencanaan keuangan sederhana dengan mencatat penghasilan dan pengeluaran setiap harinya agar dapat mengetahui dana yang tersedia untuk mencapai tujuan keuangan jangka pendek dan jangka panjang.

Harapannya, perencanaan yang matang dapat membantu meraih kondisi keuangan yang stabil.

“Dengan membuat perencanaan keuangan, masyarakat dapat dengan jelas mengetahui kondisi keuangan yang dimiliki saat ini, termasuk alur pendapatan dan pengeluarannya," jelasnya.

2. Belanja impulsive bisa membuat uang habis pasca lebaran
Untuk menghindari pembelian yang berlebihan selama momen lebaran, Parents bisa memanfaatkan kartu kredit, lho.

Dengan kartu kredit Parents bisa mengatur cash flow dan mengecek saldo serta transaksi pembelian secara real time.

Jadi, Parents bisa mengecek berapa dana yang sudah daihabiskan guna menghindari pembelian impulsif.

3. Hindari pengeluaran tidak terduga dari kendaraan
Jangan mudah kemakan gengsi agar punya mobil dengan menghabiskan seluruh tabungan dan alhasil boncos.

Untuk menyiasatinya, Parents bisa memilih produk pembiayaan kredit kepemilikan kendaraan yang ditawarkan bank-bank.

Pilih jumlah dan jangka waktu cicilan sesuai kemampuan agar kebutuhan sehari-hari tercukupi dan tabungan pun tetap aman.

Ketika berada dalam situasi ini, cobalah untuk tenang dan jangan membandingkan kondisi keuangan pribadi dengan orang lain karena masing-masing memiliki pencapaian yang pastinya berbeda.

Ayank Irma mengatakan bahwa membandingkan diri dengan orang lain dapat menyebabkan stres dan kecemasan yang lebih besar, terutama jika Parents merasa kurang dari orang lain.

Dengan tidak membandingkan diri dengan orang lain, Parents dapat fokus pada solusi dan langkah-langkah yang perlu diambil untuk mengatasi kecemasan finansial.

"Anda tidak akan terganggu oleh perasaan tidak sebanding atau tidak cukup dengan orang lain,” ujarnya.

4. Pintar Cari Solusi Keuangan yang Tepat!
Cari bantuan dari lembaga keuangan yang terpercaya yang dapat memberikan informasi dan layanan mengenai produk-produk yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing individu.

"Selain itu, persiapkan keuangan Anda di masa depan dengan menggunakan produk keuangan yang tepat seperti tabungan, asuransi hingga investasi,” ungkap Ayank.

 

Tag kecemasan finansial mengelola uang finansial

Terkini