parenting

Anak Alami Post Holiday Blues Usai Libur Lebaran, Bagaimana Cara Mengatasinya?

Meski wajar dialami anak, Parents tetap perlu memberi perhatian dan penanganan secara tepat kala anak mengalami post holiday blues usai libur Lebaran.


Editor: Cahyaningrum
Kamis, 4 Mei 2023 | 08:35 WIB
Ilustrasi orang tua menghadapi anak yang mengalami post holiday blues usai liburan panjang. (Foto: Pexels/Ketut Subiyanto)
Ilustrasi orang tua menghadapi anak yang mengalami post holiday blues usai liburan panjang. (Foto: Pexels/Ketut Subiyanto)

Meski wajar dialami anak-anak, Parents tetap perlu memberi perhatian dan penanganan secara tepat kala anak mengalami post holiday blues usai libur Lebaran.

Tanya:
Usai libur Lebaran, anak-anak akan kembali ke sekolah. Sayangnya sebagian anak mengalami perasaan sedih setelah liburan berakhir atau disebut post holiday blues.

Menghadapi kondisi tersebut, apa yang sebaiknya Parents lakukan agar anak kembali ceria dan bersemangat kembali ke sekolah?

Jawab: 
Psikolog dari Ohana Space, Husnul Muasyaroh, M.Psi. mengatakan post holiday blues merupakan kondisi individu yang mengalami perasaan sedih atau tertekan setelah liburan berakhir dan kembali ke rutinitas sehari-hari.

“Permasalahan ini nyatanya tidak hanya dialami oleh orang dewasa, namun juga anak-anak,” kata Husnul dilansir Antara, Selasa (2/4/2023).

anak-anak harus kembali ke rutinitas sekolah dan biasanya masih kesulitan untuk mengungkapkan perasaan sedih atau tertekannya secara langsung.

Saat anak mengalami post holiday blues, beberapa tanda atau gejala yang timbul yakni munculnya perasaan sedih, takut atau cemas, sulit tidur, nafsu makan berkurang, atau kesulitan berkonsentrasi di sekolah.

Meski demikian, Husnul mengatakan post holiday blues merupakan masalah yang wajar dialami setelah melewati masa liburan, termasuk bagi anak-anak.

Ada beberapa cara yang dapat Parents lakukan saat anak mengalami post holiday blues.

1. Beri Waktu anak Beradaptasi
Sebaiknya Parents memberikan waktu pada anak untuk beradaptasi dan membangun kembali rutinitas anak sebelum liburan kemarin.

Selain itu, bantu anak agar dapat mengkomunikasikan perasaannya terkait kondisi yang sedang dialami.

Parents juga dapat memberikan contoh bagaimana kembali pada rutinitas. 
Jika Parents menunjukkan semangat untuk kembali bekerja maka anak juga akan belajar untuk menunjukkan semangatnya, seperti semangat mengerjakan tugas dan kegiatan sekolah.

2. Rencanakan Liburan Selanjutnya
Membuat rencana liburan selanjutnya bisa membuat anak tidak terpaku pada perasaan tertekan saat harus kembali ke sekolah.

Namun, ada kalanya anak mengalami masalah terkait emosi dan bisa jadi bukan termasuk gangguan post holiday blues.

Psikolog dari Anastasia & Associate, Novia Sri Parindu Purba, M.Psi. mengatakan emosi sebagai perasaan atau afeksi yang timbul ketika seseorang berada dalam suatu keadaan yang dianggap penting.

Emosi memiliki bentuk beragam, yakni rasa senang, takut, marah, dan sebagainya.

3. Kenali Karateristik Emosi anak 
Oleh sebab itu, Parents perlu mengetahui karakteristik emosi pada anak berbeda dengan karakteristik yang terjadi pada orang dewasa.

Karakteristik emosi pada anak, antara lain berlangsung singkat dan berakhir tiba-tiba, terlihat lebih kuat, bersifat sementara, lebih sering terjadi, dapat diketahui dengan jelas dari tingkah lakunya, dan reaksi pada anak mencerminkan individualitasnya.

“Dengan demikian, orang tua juga harus belajar untuk mengenal emosi si anak,” ujar Novia melalui pesan singkat, Rabu (3/5/2023).

Menghadapi perubahan emosi pada anak, ia menganjurkan Parents untuk mengajarkan anak mengenai regulasi emosi, karena anak memerlukan pengalaman dalam mengatur emosi.

Regulasi emosi merupakan kemampuan untuk melakukan kontrol atas keadaan emosi sendiri.

Regulasi emosi diperlukan agar anak dapat mengontrol serta mengarahkan ekspresi emosional mereka, sehingga anak dapat menjaga perilakunya ketika muncul emosi-emosi kuat pada dirinya.

Tag post holiday blues lebaran anak

Terkini