parenting
Anak Dapat Uang "THR" saat Lebaran, Psikolog Beri Tips Ini untuk Parents
Ada tips dari psikolog untuk Parents mengajarkan anak mengelola uang sejak dini.
Hari Raya Idulfitri identik dengan baju, kue dan hidangan khas Lebaran, serta bagi-bagi uang yang ditunggu-tunggu oleh anak-anak.
Betapa bahagianya mereka mendapat pecahan sepuluh, dua puluh bahkan lima puluh ribu rupiah, setiap kali bertandang ke rumah tetangga, saudara atau kerabat.
Kalau dikumpulkan, uang "THR" anak bisa mencapai ratusan ribu rupiah.
Untuk anak dan remaja yang telah mengerti uang, sudah saatnya Parents mengajarkan bagaimana cara mengelola uang "THR" tersebut agar pengeluarannya terarah dan bermanfaat.
Perencana keuangan Annisa Steviani mengatakan uang THR lebaran bisa menjadi sarana untuk mengajarkan anak cara menggunakan uang sesuai kebutuhan.
"Kalau anaknya memang masih di bawah 3 tahun, belum ngerti konsep uang, itu bisa diatur sama ibunya aja. Bisa dibelikan barang kebutuhannya atau ditabung," saran Annisa saat konferensi pers bersama Shopee Indonesia beberapa waktu lalu.
Namun bila anak sudah berusia 4-5 tahun sudah mengerti tentang kegunaan uang bisa ditukar dengan barang, seperti mainan kesukaannya, sehingga Parents bisa mengajak anak ke toko untuk membiarkannya pilih sendiri barang yang diinginkan.
Di momen tersebut Parents juga bisa menyampaikan ke buah hati bisa membeli barang yang harganya sesuai dengan uang yang dimilikinya.
"Umur 5 tahun itu biasanya udah tahu besar dan kecil. Misalnya dia mau beli mainan harganya Rp 50 ribu, tapi uangnya Rp 40 ribu berarti nggak cukup. Jadi itu cara pertama mengajarkan konsep uang kepada anak, bukan tentang nabung," jelasnya.
Annisa berpendapat anak justru harus paham dulu cara berbelanja sesuai kemampuan. Dengan begitu, nantinya anak akan terbiasa bijak dalam menggunakan uang termasuk menyisihkannya untuk ditabung.
Ia juga mengingatkan agar Parents jangan menambahkan biaya belanjaan anak bila uangnya tidak cukup untuk membeli barang yang diinginkannya.
"Kita dari kecil nabung di sekolah, diajarin nabung, apakah sampai sekarang kita bisa nabung? Tentu tidak otomatis bisa nabung, karena nggak punya kemampuan berbelanja yang baik. Jadi tahap pertama itu adalah ngajarin anak belanja yang baik, gimana caranya belanja sesuai dengan uang yang dipunya aja," jelas Annisa panjang lebar.
Sedangkan untuk anak usia SD, sambung dia, mulai bisa diajarkan tentang batasan pemakaian dan alokasi uang.
Selain itu, Parents tua juga bisa sekalian mengajarkan konsep berbagi menabung.
"Kita ajarkan tentang sebagian uang bisa disimpan dan bisa dibagikan ke orang lain lewat zakat atau apapun, intinya sebagian uang kita itu ada hak orang lain di dalamnya, itu sudah bisa diajarkan saat anak mulai dari 6 tahun," kata Annisa.
Ia juga mengingatkan Parents bahwa mengajarkan cara berbelanja kepada anak nggak akan membuatnya jadi suka menghabiskan uang saat dewasa. Justru dengan mengajarkan anak belanja secara bijak akan membuatnya kelak -- saat dewasa -- mampu mengendalikan diri saat membelanjakan uangnya.