parenting

Anak Sering Santap Makanan Cepat Saji, Dokter Gizi Bongkar Bahayanya!

Di balik tampilan dan rasanya yang menggoda selera, makanan cepat saji alias junkfood menyimpan banyak risiko kesehatan, lho Parents!


Editor: Cahyaningrum
Jumat, 3 Februari 2023 | 15:47 WIB
Ilustrasi makanan siap saji. (Foto: Pexels/Engin Akyurt)
Ilustrasi makanan siap saji. (Foto: Pexels/Engin Akyurt)

Makanan cepat saji atau junk food yang tampilan dan citarasanya menggoda selera begitu disukai anak-anak.

Ini pula yang membuat anak-anak lebih tertarik makan junk food ketimbang buah dan sayur, serta Makanan bergizi lainnya.

Padahal Makanan cepat saji bila terlalu sering disantap bisa menyebabkan anak mengalami gangguan metabolisme, yang jumlah kasusnya semakin meningkat.

"Junkfood ini bukan hanya masalah Indonesia saja, tapi di seluruh dunia. Bahkan di Amerika Serikat sekitar 67 persen anak-anak dan remaja konsumsi junkfood. Dan ini terkait dengan nanti berhubungan masalah penyakit degeneratif, sindrom metabolik," kata Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr. Piprim Basarah Yanuarsa di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Nggak heran bila kini, lanjut dia, banyak anak dan remaja mengidap penyakit yang dulunya dialami oleh orang dewasa seperti, obesitas, diabetes, hingga hipertensi.

Hal senada dikemukakan pula oleh Ketua Unit Kerja Koordinasi Gastro-Hepatologi IDAI Dr. dr. Muzal Kadim, Sp.A(K).

Ia menjelaskan meski dampak kesehatannya tidak terjadi secara langsung, namun Makanan siap saji bila dikonsumsi berlebihan dan terus menerus, akan memicu munculnya berbagai penyakit.

"Kandungan junkood paling sering banyak lemaknya atau karbohidrat saja, kurang seimbang. Tidak cukup serat, tidak ada protein, mineral," kata dr Muzal Kadim.

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa kebanyakan anak-anak yang sering makan junkfood, tubuhnya gemuk yang tidak sehat, bahkan mengalami anemia (kurang darah) dan imunitas tubuhnya lemah.

"Gemuk karena tinggi karbohidrat dan lemak jenuh, dan manis berlebihan pada junkfood. Kadang-kadang bisa anemia, karena zat besi kurang. Sistem imun juga kurang karena zinc dan magnesium kurang. Jadi mudah sekali sakit," ungkap dr. Muzal Kadim.

Akibatnya di usia yang masih sangat muda, anak-anak dan remaja yang gemar menyantap junkfood, lanjut dia, mengalami kolesterol, perlemakan hati dan gangguan metabolisme.

Oleh karena itu, Parents harus benar-benar memerhatikan Makanan buah hatinya.

Jangan sampai, karena ingin buah hatinya bertubuh gemuk yang diyakininya sebagai tanda sehat, malah salah dalam pemberian jenis Makanan.

"Orang tua tidak perlu menargetkan anak-anaknya bertubuh gemuk sebagai tanda sehat dan lucu. Terpenting, anak harus sehat dengan cukup gizi seimbang serta tumbuh dan berkembang sesuai usia," pesan dr. Muzal Kadim.

 

Tag makanan makanan cepat saji bahaya makanan cepat saji

Terkini