parenting

Anak suka jajan? Ini Cara Mengatasinya

Moms n Dads banyak yang mengeluh anaknya sangat suka jajan hingga uang jajan yang diberikan orangtua selalu kurang. Bahkan si anak juga tidak menyukai camilan yang dibuat oleh ibunya karena sudah terbiasa jajan dan terus memaksa orangtua untuk memberikan lagi uang jajan.


Editor: Nurakhmayani
Rabu, 30 November 2022 | 19:05 WIB
Foto: Ilustrasi anak makan (pexels/Alex Green)
Foto: Ilustrasi anak makan (pexels/Alex Green)

Moms n Dads banyak yang mengeluh anaknya sangat suka jajan hingga uang jajan yang diberikan orangtua selalu kurang. 

Bahkan si anak juga tidak menyukai camilan yang dibuat oleh ibunya karena sudah terbiasa jajan dan terus memaksa orangtua untuk memberikan lagi uang jajan

Kalau sudah begini, tentu saja perekonomian keluarga menjadi terganggu.

Disinilah sebenarnya peran orangtua dibutuhkan untuk mengajarkan anak memilih dan mengkonsumsi makanan yang bergizi dan sehat.

Moms n Dads dapat melakukan pendekatan yang baik dengan anak, menyampaikan informasi mengenai makanan yang bergizi dan sehat..

Dengan demikian si anak dapat lebih berhati-hati dalam memilih pangan atau jajanan. 

Apalagi saat ini banyak jajanan di sekolah yang mengandung bahan-bahan berbahaya.

Seperti yang dikutip dari Alodokter, bahan pertama yang berbahaya adalah Boraks(sodium tetraborat). 

Bahan ini biasa dipakai untuk detergen, pupuk dan pestisida. Namun, penggunaanya sering disalahgunakan sebagai pengawet makanan serta untuk melunakkan daging. 

Dampak dari mengkonsumsi jajanan yang boraks adalah dapat menyebabkan gangguan otak, hati dan ginjal. 

Jika dikonsumsi secara berlebihan maka anak bisa muntah, diare, hingga syok yang bisa mengancam nyawanya.

Bahan kedua yang berbahaya adalah formalin. 

Formalin biasa digunakan untuk mengawetkan jenazah agar dapat memperlambat terjadinya pembusukan. 

Bahan ini juga kerap dijumpai pada jajanan anak sekolah. 

Padahal resiko mengkonsumsi makanan yang mengandung formalin tidak main-main. 

Dalam jangka panjang, formalin yang masuk kedalam tubuh dapat merusak 

sistem pencernaan, meningkatkan risiko gagal ginjal, dan memicu kanker.

Selain itu, formalin juga diyakini dapat menyebabkan gangguan organ reproduksi pada wanita. 

Sedangkan pada ibu hamil, formalin dapat menyebabkan cacat lahir hingga kematian janin.

Bahan ketiga, Rhodamin B

Bahan ini biasa digunakan  sebagai pewarna kimia pada kertas, tekstil, kayu, sabun, dan emas. 

Jika bahan ini dipakai sebagai pewarna jajanan anak-anak, maka dapat meningkatkan risiko terjadinya gangguan fungsi hati dan kanker hati.

Bahan keempat, Kuning metanil

Pewarna ini biasa digunakan untuk pewarna tekstil, kertas, dan cat. 

Mengkonsumsi makanan yang mengandung bahan ini dapat memicu penurunan tekanan darah dan kanker.

Jadi dengan banyaknya bahan-bahan berbahaya tersebut bagi kesehatan anak, orangtua hendaknya dapat mengurangi jajan mereka. 

Caranya?

Pertama, biasakan anak-anak sarapan terlebih dahulu sebelum sekolah.

Moms n Dads bisa menciptakan suasana akrab dan menyenangkan dengan cara makan bersama, memasak bersama anak-anak di dapur. 

Hal ini sekaligus dapat menunjukkan langsung kepada mereka cara mengolah makanan yang sehat dan bergizi dengan menggunakan bahan-bahan masakan yang sehat.

Kedua, bekali mereka dengan makanan buatan sendiri yang bergizi, lezat dan bervariasi.

Bekal yang dibawa memang tidak harus selalu buatan sendiri. 

Moms dapat membekali anak dengan makanan sehat serta bergizi yang dijual di pasaran.

Dengan cara seperti ini Moms dapat memberi contoh kepada anak-anak untuk memilih makanan yang aman, sehat dan bergizi. 

Ketiga, hindari jajanan yang mengandung zat berbahaya, penyajiannya tidak bersih, lingkungannya kotor serta banyak lalat berterbangan.

Moms n Dads dapat memberi rambu-rambu pada mereka. 

Moms n Dads bisa mengatakan, boleh jajan asal di tempat atau lingkungan yang bersih. 

Misalnya jauh dari tempat sampah, got, atau kotoran seperti debu, atau asap kendaraan bermotor. 

Ajarkan mereka untuk memilih jajanan yang terlindung dari debu. Makanan yang dibeli pun sebaiknya dalam keadaan tertutup, bersih dan tidak kotor atau bekas dipegang-pegang orang. 

Tanpa penjelasan yang jelas dan mudah dimengerti, Moms n Dads akan kesulitan untuk melarang anak mengkonsumsi jajanan berbahaya. 

Ada baiknya Moms n Dads menyampaikan bahaya dari makanan yang mengandung pewarna, pemanis, dan pengawet yang melebihi batas aman atau mungkin mengandung bahan berbahaya. 

Dengan mengemukakan bahaya dari makanan tersebut, kemungkinan besar anak takut, sehingga jera dan tak berani lagi membeli jajanan tersebut. 

Namun Moms n Dads harus menyampaikan peringatan-peringatan itu terus menerus. Selain itu untuk mengungkapkan bahaya atau efek samping dari pangan yang tak sehat tersebut, Moms n Dad memang harus belajar dan tahu jenis-jenis pangan yang ada.

Keempat, beri contoh kepada anak.  

Moms n Dads juga harus memberi contoh untuk selalu memilih jajanan yang sehat, baik saat pergi bersama anak maupun saat membawa oleh-oleh sepulang kerja. 

Sia-sia jika mengajarkan anak memilih jajanan yang sehat jika orang tua tak memberi contoh yang baik. 

Kelima, Moms n Dads dapat anak pengertian terhadap iklan di televisi yang tidak benar.

Minat jajan anak dan iklan makanan atau minuman di televisi sangat berkaitan erat. Berbagai iklan makanan dan minuman yang begitu menggoda anak-anak untuk membelinya. 

Selain ibu rumah tangga, anak-anak menjadi sasaran iklan yang paling empuk, karena masih mudah terpengaruh. 

Hasilnya anak-anak pasti merengek untuk minta dibelikan apa yang dia lihat dalam tayangan iklan. 

Karena itulah, Moms n Dads  perlu mendampingi mereka saat menonton televisi. Berikan pengertian pada mereka bahwa apa yang diiklankan di tv tak selalu bermanfaat, sehingga tak perlu dibeli atau dicoba.

Moms n Dads juga dapat mengurangi frekuensi jajan anak dalam sehari atau seminggu jika memungkinkan. 

Mengajari anak untuk tak jajan tentu lebih baik, dibanding orang tua selalu was-was mengkhawatirkan jajanan yang dikonsumsi anak. 

Lebih baik lagi, jika Moms n Dads bisa mengajari anak untuk menabung uang sisa jajannya dalam celengan. 


 


 

Tag jajan Kesehatan Anak camilan

Terkini