parenting

Anak Tak Boleh Tiru Adegan Kekerasan dari Kartun, Ini 5 Tips yang Bisa Dilakukan

Diperlukan pengetahuan yang lebih luas dan pemahaman terhadap kartun agar dapat memilih dengan bijak untuk anak-anak.


Editor: Cahyaningrum
Kamis, 16 November 2023 | 11:30 WIB
Ilustrasi anak main gadget [Pexels.com]
Ilustrasi anak main gadget [Pexels.com]

Salah satu tontontan yang digemari anak adalah kartun. Sayangnya, kartun tak jarang menampilkan adegan kekerasan, meski sudah dibuat sehalus mungkin oleh kreatornya.

Sementara, anak adalah peniru yang baik. Tak menutup peluang, anak bisa meniru adegan kekerasan yang dia lihat di tontonan kartun.

Tapi tenang saja bunda, ada beberapa tips agar anak tak meniru adegan kekerasan dari kartun. Apa saja itu? Simak berikut ini sebagaimana dilansir dari laman Klikdokter:

1. Pilah-pilih kartun Anak

Pertama-tama, penting bagi orang tua untuk memahami bahwa tidak semua kartun atau animasi ditujukan untuk anak-anak. Terdapat tayangan kartun yang tidak sesuai, bahkan ada yang memiliki unsur kekerasan atau seks terselubung seperti dalam film porno animasi (hentai).

Oleh karena itu, diperlukan pengetahuan yang lebih luas dan pemahaman terhadap kartun agar dapat memilih dengan bijak untuk anak-anak. Pastikan kartun yang dipilih memiliki nilai edukatif dan tidak mengandung unsur kekerasan atau seks yang tersembunyi.

2. Tonton Acara kartun di Ruang Keluarga, Bukan Kamar

Waktu menonton bersama dapat menjadi momen berkualitas bagi keluarga. Orang tua sebaiknya memberikan privasi kepada anak-anak yang sudah remaja, namun saat masih anak-anak, biarkan ruang keluarga menjadi tempat berkumpul dan menonton bersama.

Ini tidak hanya dapat meningkatkan kedekatan keluarga tetapi juga memberikan kesempatan bagi orang tua untuk mengontrol konten yang ditonton oleh anak-anak.

3. Hindari Bertindak atau Bercanda Kasar kepada Anak

Seringkali, orang tua lupa bahwa selain dari tontonan kartun, ada anggota keluarga yang bisa saja bertindak atau bercanda kasar, bahkan melibatkan unsur fisik. Hal ini dapat memicu anak untuk meniru perilaku kekerasan di kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, penting untuk menghindari tindakan atau candaan kasar, sehingga anak tidak menganggapnya sebagai sesuatu yang biasa dan menjadi perilaku yang mereka tiru.

4. Dampingi dan Jelaskan Situasinya

Orang tua sebaiknya turut serta mendampingi anak saat menonton tayangan kartun. Dampingan ini tidak hanya sekadar duduk di sebelah anak, tetapi juga memberikan penjelasan terhadap adegan yang ditampilkan dalam kartun.

Orang tua dapat menjelaskan bahwa adegan tersebut tidak boleh ditiru, karena dapat menyakiti orang lain. Jelaskan bahwa tokoh dalam kartun tidak nyata, dan tindakan semacam itu tidak dapat diterapkan dalam kehidupan nyata. Orang tua juga dapat mengenalkan konsekuensi bila anak berperilaku nakal atau jahat.

5. Tetap Batasi Waktu Menonton

Penting untuk membatasi waktu yang dihabiskan anak-anak untuk menonton. Semakin lama waktu menonton, semakin tinggi risiko anak meniru berbagai perilaku yang mereka lihat dari kartun, termasuk unsur kekerasan.

Memberikan batasan waktu untuk menonton atau menggunakan gadget selama 1 jam sehari akan membantu menjaga kesehatan mental anak-anak dan mengurangi dampak buruk dari tayangan kartun yang mungkin tidak sesuai untuk mereka. Ingatlah bahwa pengaruh film kekerasan dapat berdampak pada karakter anak di masa depan.

Tag kartun tips menonton kartun kekerasan dari kartun

Terkini