parenting

Awas Bunda, Risiko Obesitas Anak Meningkat Kalau Sering Tidur Larut Malam

Sebagai orangtua, penting untuk mempromosikan gaya hidup sehat bagi anak-anak sejak dini.


Editor: Cahyaningrum
Senin, 16 Oktober 2023 | 10:30 WIB
Ilustrasi anak main gadget [Pexels.com/Karolina Grabowska]
Ilustrasi anak main gadget [Pexels.com/Karolina Grabowska]

Studi yang dikerjakan oleh peneliti dari Karolinska Institute, Swedia, mengungkap bahwa anak-anak bisa memiliki risiko obesitas yang lebih tinggi jika mereka sering tidur larut malam. Penelitian ini melibatkan 107 anak di Swedia, dengan 64 di antaranya memiliki orangtua yang berjuang dengan kelebihan berat badan atau obesitas, demikian dilansir dari laman Halodoc.

Para peneliti secara cermat memantau perkembangan berat badan, tinggi badan, dan lingkar pinggang anak-anak ini selama masa usia 1 hingga 6 tahun. Saat penelitian dimulai, semua anak memiliki ukuran yang serupa. Selama tujuh hari berturut-turut, setiap tahunnya, pola tidur anak-anak diamati dengan seksama. Dari pengamatan ini, terungkap bahwa anak-anak yang sering tidur larut malam, terutama setelah jam 9 malam, cenderung memiliki lingkar pinggang yang lebih besar dan indeks massa tubuh yang lebih tinggi ketika penelitian berakhir.

Salah satu peneliti, Marcus, menekankan bahwa hasil penelitian ini tidak boleh dianggap sebagai fakta final. Penelitian hanya menunjukkan  bahwa tidur di atas jam 9 malam mungkin menjadi salah satu tanda gaya hidup tidak sehat pada anak-anak. Meskipun mungkin berpotensi meningkatkan risiko obesitas, perubahan waktu tidur belum tentu akan merubah risiko obesitas pada anak. Penelitian ini tidak memiliki cakupan yang cukup luas untuk menyimpulkan hal tersebut, dan ada banyak faktor lain yang juga dapat berkontribusi pada risiko obesitas anak, selain waktu tidur.

Nicole Glaser, seorang ahli pediatrik dari UC Davis Health, Amerika Serikat, mengomentari hasil penelitian Marcus dan menekankan bahwa ada berbagai faktor lain yang harus diperhatikan. Faktor-faktor tersebut termasuk waktu yang dihabiskan anak-anak dengan perangkat gawai, tingkat aktivitas fisik yang rendah, serta minimnya kesadaran keluarga akan kesehatan anak-anak.

Meskipun demikian, Glaser tidak menampik kemungkinan adanya hubungan antara waktu tidur dan obesitas. Bagian-bagian tertentu dalam otak yang mengatur siklus tidur juga berperan dalam mengatur perilaku makan seseorang. Oleh karena itu, keterlambatan tidur dan potensi kaitannya dengan risiko obesitas pada anak mungkin lebih bersifat tidak langsung.

Sebagai orangtua, penting untuk mempromosikan gaya hidup sehat bagi anak-anak sejak dini. Ini melibatkan penerapan rutinitas tidur yang teratur, meningkatkan aktivitas fisik, dan memberikan makanan yang seimbang secara gizi. Selain itu, ketika anak sakit, reaksi yang tenang dan bijaksana adalah kuncinya, daripada panik.

Tag obesitas anak obesitas anak obesitas

Terkini