parenting

Ingat ya Bunda, Ini Langkah yang Bisa Diambil Jika Anak Jadi Korban Bullying

Kasus bullying di SMP Neger 2 di Cilacap belakang ramai dibahas.


Editor: Cahyaningrum
Kamis, 28 September 2023 | 15:20 WIB
Ilustrasi anak dibully [Pexels.com/Mikhail Nilov]
Ilustrasi anak dibully [Pexels.com/Mikhail Nilov]

Kasus perundungan yang terjadi di SMP Negeri 2 Cimanggu, Cilacap, Jawa Tengah, belakangan ini telah menjadi sorotan masyarakat. Video yang menampilkan korban yang hanya diam saat menjadi korban intimidasi, baik secara fisik maupun non-fisik, telah menjadi viral di media sosial.

Korban yang terjatuh dan tersungkur tidak membuat pelaku menghentikan aksinya. Pelaku, yang merupakan kakak kelas korban, terus melakukan tindakan kekerasan fisik.

Sebagai orangtua, tentu sangat kesal jika anak menjadi korban perundungan seperti ini. Berikut adalah beberapa tips yang dapat dilakukan oleh orangtua jika anak mereka menjadi korban perundungan sebagaimana dilansir dari laman Halodoc:

1. Jeli Melihat Tanda-tandanya

Tidak semua anak akan langsung bercerita kepada orangtua jika mereka mengalami tindakan tidak menyenangkan di sekolah. Terkadang, anak lebih memilih untuk merahasiakannya. Oleh karena itu, sebagai orangtua, kita harus peka terhadap tanda-tanda bahwa anak mengalami perundungan, seperti anak terlihat murung atau sangat takut jika diminta pergi ke sekolah.

Jika ada indikasi bahwa anak telah menjadi korban perundungan, bicaralah secara perlahan dan penuh pengertian untuk mendengarkan ceritanya. Hindari mendorong anak untuk membalas pelaku perundungan.

2. Arahkan Anak Menghadapi Pelaku Perundungan

Berikan anak arahan tentang bagaimana bersikap di hadapan pelaku perundungan. Anak harus diberi pemahaman bahwa mereka tidak boleh merasa malu, minder, atau takut saat menghadapi pelaku perundungan. Sebaliknya, mereka harus berani berbicara kepada pelaku dengan kata-kata tegas seperti "berhenti mengejekku," "diam," dan "hentikan."

Pastikan anak merasa percaya diri dan yakin bahwa mereka tidak salah. Mengalami perundungan bukanlah tanda kelemahan, dan pelaku perundungan tidak selalu lebih kuat atau dominan.

3. Pantau Terus Keadaan Anak

Jangan menyerah ketika anak menunjukkan ketidaknyamanan atau ketakutan untuk pergi ke sekolah karena menjadi korban perundungan. Tetaplah mendukung anak untuk pergi ke sekolah dan pantau terus keadaannya. Terlibatlah aktif dengan bertanya kepada anak tentang pengalamannya di sekolah, seperti "Bagaimana hari ini?" atau "Apakah anak yang melakukan perundungan masih mengganggumu?" Ini penting untuk menjaga komunikasi terbuka dengan anak.

4. Beri Tahu Pihak Sekolah

Setelah mengetahui bahwa anak menjadi korban perundungan, segera berbicaralah dengan pihak sekolah, seperti guru atau kepala sekolah, untuk mencari solusi bersama. Penting untuk menjaga emosi dan fokus pada tujuan agar anak mendapatkan perlindungan yang sesuai.

Perlu diingat bahwa sebagian besar kasus perundungan mungkin tidak diketahui oleh pihak sekolah, terutama jika pelaku perundungan bertindak saat tidak ada pengawasan guru, seperti selama jam istirahat atau setelah pulang sekolah.

5. Pertimbangkan Pindah Sekolah

Jika masalah perundungan terus berlanjut dan kondisi anak semakin memburuk, pertimbangkan untuk memindahkan anak ke sekolah lain atau mencari alternatif seperti homeschooling untuk sementara waktu.

Dalam semua hal ini, yang terpenting adalah tidak meremehkan kasus perundungan yang dialami anak. Perundungan bisa meninggalkan trauma yang berdampak hingga masa dewasa dan memengaruhi kehidupan mereka di masa mendatang. Oleh karena itu, perlu tindakan segera dan dukungan yang kuat dari orangtua dan pihak sekolah untuk mengatasi masalah ini.

Tag anak korban bullying bullying anak dibully

Terkini