parenting

Mau Anak Punya Banyak Teman? Coba Terapkan Ini Bunda

Kunci menjadi teman yang baik adalah memiliki keterampilan sosial yang kuat dan mampu menunjukkan minat pada orang lain.


Editor: Cahyaningrum
Senin, 9 Oktober 2023 | 14:25 WIB
Ilustrasi anak-anak [Pexels.com]
Ilustrasi anak-anak [Pexels.com]

Anak selalu sendiri dan tak punya teman tentunya bakal membuat orangtua bersedih. Tak bisa dipungkiri bahwa masa kecil lebih banyak momen bermain bersama teman-teman.

Tapi tenang saja ya bunda. Ada banyak cara yang bisa diterapkan untuk membantu anak mendapatkan banyak teman. Apa saja? Simak berikut ini sebagaimana dilansir dari laman Gusehat:

1. Cari Peluang

Apabila anak Anda tidak memiliki teman, hal ini mungkin disebabkan oleh kurangnya kesempatan untuk membangun pertemanan. Melibatkan anak dalam berbagai aktivitas bersama teman sebaya mereka dapat menjadi cara yang efektif untuk membantu mereka menemukan teman baru.

Untuk itu, cobalah untuk mencari peluang yang sesuai untuk mengikutsertakan anak dalam aktivitas di luar rumah. Namun, selalu perhatikan tingkat energi anak dan tipe kepribadiannya. Anak-anak introvert, misalnya, membutuhkan waktu sendiri untuk mengisi ulang energi mereka, sehingga jangan terlalu memaksakan mereka untuk selalu bergabung dalam berbagai aktivitas.

2. Asah Keterampilan Sosial Anak

Kunci menjadi teman yang baik adalah memiliki keterampilan sosial yang kuat dan mampu menunjukkan minat pada orang lain. Oleh karena itu, sebagai orangtua, Anda perlu membantu anak meningkatkan kemampuan mereka dalam berempati terhadap orang lain.

Menunjukkan kasih sayang dan perhatian kepada orang lain dapat membantu membuka pintu persahabatan. Maka, ajarkan anak tentang pentingnya mengenali saat seseorang sedang mengalami kesulitan dan mungkin memerlukan bantuan atau dukungan dari orang lain. Misalnya, anak dapat mencoba membuatkan kue untuk temannya yang sedang mengalami masa sulit. Meluangkan waktu untuk menunjukkan bahwa Anda peduli pada orang lain adalah cara yang baik untuk mengajarkan empati dan memungkinkan anak untuk bertemu dengan teman baru yang potensial.

3. Amati Cara Anak Berteman dengan Orang Lain

Jika Anda melihat bahwa anak terus mengalami kesulitan dalam mencari teman, coba amati cara mereka berinteraksi dengan anak lain. Mungkin anak Anda terlalu dominan, agresif, sensitif, atau terlalu malu untuk membangun persahabatan dengan anak lain.

Melalui pengamatan, Anda dapat membantu anak mengidentifikasi mengapa orang lain mungkin merasa tidak nyaman atau terganggu dengannya dan mencari berbagai cara untuk berinteraksi dengan orang lain. Penting untuk diingat bahwa Anda tidak boleh mempermalukan atau membuat anak merasa tidak nyaman dalam proses ini. Sebaliknya, jelaskan dengan penuh pengertian bahwa mereka mungkin perlu mencari cara baru untuk bersosialisasi dengan anak lain.

4. Bangun Keterampilan Percakapan

Mempelajari cara memulai dan menjaga percakapan dengan orang lain adalah keterampilan penting yang mungkin perlu diajarkan kepada anak. Ajarkan anak tentang pentingnya memberikan giliran saat berbicara, mendengarkan, dan mengajukan pertanyaan kepada orang lain.

Anda juga dapat menggunakan acara televisi sebagai contoh tentang bagaimana orang berkomunikasi. Tunjukkan kepada anak pentingnya bahasa tubuh, intonasi suara, dan jeda dalam percakapan. Semua ini adalah isyarat penting ketika berbicara dengan orang lain.

5. Ajarkan Cara Mengungkapkan Penyesalan dan Memperbaiki Kesalahan

Setiap individu pasti pernah melakukan kesalahan dalam hidupnya dan merasa menyesal atas tindakan tersebut. Namun, seringkali, orang cenderung terjebak dalam emosi negatif seperti rasa malu, kemarahan, atau kekesalan terhadap diri sendiri. Sayangnya, sikap-sikap negatif ini tidak membantu dalam memperbaiki hubungan sosial.

Sebaliknya, penting untuk mengajarkan anak-anak tentang cara merasa bersalah secara konstruktif. Hal ini melibatkan refleksi terhadap dampak tindakan mereka pada orang lain dan berusaha untuk memahami perasaan individu yang terkena dampak tersebut. Dengan cara ini, perasaan bersalah dapat menjadi dorongan untuk melakukan perbaikan atas kesalahan yang telah dilakukan.

Untuk itu, ajarkan anak-anak Anda untuk tidak ragu-ragu dalam meminta maaf jika mereka melakukan kesalahan. Selanjutnya, penting juga untuk mengajarkan mereka bagaimana cara memperbaiki kesalahan tersebut. Permintaan maaf yang tulus harus diikuti oleh tindakan nyata untuk memperbaiki kerusakan yang telah terjadi. Misalnya, jika seorang anak secara tidak sengaja merusak mainan milik temannya, mereka harus meminta maaf dengan tulus dan membantu memperbaiki atau menggantikan mainan yang rusak tersebut.

Mengajarkan anak-anak tentang pentingnya meminta maaf dan bertanggung jawab atas kesalahan mereka merupakan pelajaran berharga dalam perkembangan sosial mereka. Hal ini membantu mereka untuk menjadi individu yang lebih peduli, empatik, dan mampu memperbaiki hubungan sosial dengan orang lain.

Tag anak banyak teman cara anak banyak teman

Terkini