parenting

Yuk, Didik dan Biasakan Anak Jujur Sejak Kecil

Sebaiknya kita tidak memaksa mereka untuk mengakui kesalahan mereka dengan terus-menerus mengajukan pertanyaan yang sama.


Editor: Cahyaningrum
Rabu, 1 November 2023 | 10:30 WIB
Ilustrasi ibu dan anak [Pexels.com]
Ilustrasi ibu dan anak [Pexels.com]

Jujur adalah salah satu sifat mulia yang sebaiknya dimiliki oleh setiap individu. Orangtua, tentu saja, berharap agar anak-anak mereka tumbuh menjadi individu yang jujur ketika mereka mencapai usia dewasa.

Dalam rangka mendorong perkembangan sifat jujur sejak usia dini, langkah-langkah berikut dapat diikuti, seperti dilansir dari laman HelloSehat:

1. Mulai dari Orangtua

Mungkin kita pernah mendengar pepatah "Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya." Pepatah ini mencerminkan bagaimana anak-anak mengamati dan meniru tingkah laku orangtua mereka sebagai figur yang paling dekat dalam hidup mereka. Jika orangtua secara konsisten menunjukkan kejujuran, baik di dalam maupun di luar rumah, maka seiring berjalannya waktu, anak-anak juga akan mengikuti contoh tersebut.

2. Jangan Paksa Anak Berkata Jujur

Meskipun kita mungkin mengetahui bahwa seorang anak sedang berbohong, sebaiknya kita tidak memaksa mereka untuk mengakui kesalahan mereka dengan terus-menerus mengajukan pertanyaan yang sama atau mengkritik mereka. Contohnya, jika seorang anak mengatakan bahwa mereka sudah menggosok gigi padahal kita tahu bahwa sikat giginya masih kering, sebaiknya kita tidak terus menerus bertanya.

Jika kita terus bertanya, kemungkinan besar anak akan mencoba sekuat tenaga untuk meyakinkan kita bahwa mereka sudah menggosok gigi. Sebaliknya, lebih baik memberi tahu anak bahwa kita mengetahui bahwa mereka belum menggosok gigi dan mengingatkan mereka untuk melakukannya.

3. Jelaskan Perbedaan Jujur dan Berbohong

Anak-anak mungkin belum sepenuhnya memahami perbedaan antara berkata jujur dan berbohong karena mereka sering menggunakan imajinasi dalam berbicara. Untuk membantu anak-anak memahami perbedaan tersebut, kita perlu menjelaskan konsep kejujuran dan kebohongan.

Ketika anak-anak bercerita, kita bisa membimbing imajinasi mereka untuk memahami apakah cerita tersebut adalah harapan atau kenyataan. Selain itu, penting untuk memberi tahu anak bahwa berbohong adalah perilaku yang tidak baik, terutama untuk menghindari hukuman.

4. Membiasakan Anak untuk Bersyukur

Pada usia 6-9 tahun, anak-anak kadang tidak jujur karena mereka mungkin merasa iri dengan teman-teman mereka atau ingin terlihat lebih baik. Sebagai contoh, jika teman mereka memiliki banyak mainan, anak mungkin akan mengatakan bahwa mereka juga memiliki jumlah mainan yang sama banyaknya, meskipun sebenarnya tidak.

Jika kita mengetahui hal ini, kita sebaiknya berbicara dengan anak di luar situasi tersebut, tanpa mengkritik atau menegurnya di depan orang lain, agar tidak melukai perasaannya.

5. Menghindari Menghukum Anak saat Mereka Berbohong

Anak-anak cenderung berbohong karena takut mengecewakan orangtua atau untuk menghindari hukuman. Menghukum anak saat mereka berbohong bisa membuat mereka semakin takut untuk mengaku kesalahan mereka. Sebagai alternatif, lebih baik memberi nasehat dan bimbingan kepada anak daripada menghukum mereka secara langsung.

Menghukum anak karena berbohong hanya akan memperpanjang siklus kebohongan mereka. Sebaiknya kita memberi dorongan positif agar mereka merasa nyaman untuk berbicara jujur.

Tag anak jujur cara didik anak jujur anak berbohong

Terkini