health

Selain Berpotensi Kena Anemia, Kekurangan Zat Besi Bisa Sebabkan Depresi

Kekurangan zat besi bisa berisiko terkena anemia dan juga menyebabkan depresi.


Editor: Yani
Selasa, 27 Desember 2022 | 21:11 WIB
Ilustrasi depresi. (Pexels)
Ilustrasi depresi. (Pexels)

Kekurangan zat besi ternyata mempunyai efek domino, selain menyebabkan anemia atau kehilangan darah yang berelebihan juga bisa berlanjut pada potensi terjadinya depresi terhadap seseorang.

Kekurangan zat besi akan berdampak pada turunnya jumlah serotonin dalam tubuh hingga mencapai titik rendah. Padahal, serotonin merupakan neurotransmitter penting dan penstabil suasana hati.

Selain itu, gangguan kognitif, kesedihan, dispnea, hilangnya hipotensi postural, kelemahan otot, serta kelelahan mental dan fisik merupakan beberapa indikasi dan gejala kekurangan vitamin B12 yang paling khas.

Untuk diketahui, Vitamin B12 dan zat besi merupakan dua nutrisi utama dalam pembentukan sel darah merah yang sehat. Nutrisi ini memainkan peran penting untuk mencegah beragam penyakit yang timbul dari kekurangan darah.

Meski begitu, sulit untuk diperkirakann gejala secara akurat. Lantaran defisiensi vitamin B12 dapat berkembang, bahkan ketika kadar darah berada di atas ambang batas klinis untuk defisiensi.

Dengan bertambahnya usia, kehamilan, penyakit kronis, dan penggunaan obat-obatan tertentu, kebutuhan harian akan vitamin B12 meningkat.

Oleh karena itu, konsumsi harian 4-20 gram dianjurkan untuk mencegah kekurangan vitamin B12.

Dilansir dari Times of India, Pakar Ayurveda Vedas Cure atau pengobatan tradisional tertua di India, Vikas Chawla mengungkapkan, jika zat besi diperlukan untuk fungsi otak yang dapat memengaruhi perilaku psikologis.

Ketika individu memiliki kadar zat besi yang rendah, berpotensi meningkatkan risiko mengembangkan sejumlah kondisi kesehatan mental, termasuk kecemasan dan depresi.

"Kecemasan adalah salah satu gejala anemia," ujar Vikas.

Kecemasan tersebut merupakan salah satu tekanan dan diterima otak.

"anemia menempatkan tubuh di bawah banyak tekanan, dan sebagai akibatnya otak sering menerima sinyal untuk menjadi lebih cemas dan kabur," katanya.

Tag zat besi anemia depresi

Terkini