konsultasi

ASI Tak Lancar? Coba Ikuti Tips ini

Memberikan ASI eksklusif pada bayi hingga usia 6 bulan penting dilakukan. Tetapi masih banyak ibu yang tidak lancar dalam memberikan ASI untuk bayinya. Salah satunya karena stimulasi yang buruk.


Editor: Nurakhmayani
Selasa, 20 Desember 2022 | 01:15 WIB
Foto: Ilustrasi menyusui sambil tidur (pexels/Sarah Chai)
Foto: Ilustrasi menyusui sambil tidur (pexels/Sarah Chai)

Moms, memberikan ASI eksklusif pada bayi hingga usia 6 bulan penting dilakukan. Tetapi masih banyak ibu yang tidak lancar dalam memberikan ASI untuk bayinya. Salah satunya karena stimulasi yang buruk.

Moms, ASI kaya nutrisi yang bermanfaat untuk perkembangan bayi. Selain itu, ASI juga berfungsi untuk membentuk daya tahan tubuh bayi, mencegah risiko stunting, serta menjaga tumbuh kembangnya. 

Kementerian Kesehatan RI mencatat sebanyak 71,5% ibu sudah memberikan ASI untuk pertumbuhan bayi. Akan tetapi, para ibu di beberapa provinsi Indonesia masih ada yang tidak memberikan ASI secara optimal dengan persentase terendah 52%. 

Penyebabnya macam-macam, diantaranya adalah ASI keluar sedikit. Hal ini membuat ibu mengalami stres dan frustrasi. 

Nah, Moms dilansir dari Mitra Keluarga, ada beberapa faktor yang menyebabkan ASI tidak lancar, yaitu: 

Pertama, stimulasi yang buruk

Stimulasi yang buruk ini disebabkan oleh berbagai faktor, misalnya hormon ibu yang tidak seimbang, jaringan mulut dan lidah bayi yang membuat melekat tidak sempurna. 

Kedua, sugesti ibu jika ASI mereka tidak cukup

Dikutip oleh International Breastfeeding Journal, maksimal 75% ibu meyakini bahwa dirinya tidak mampu mencukupi ASI. 

Tetapi dengan sugesti kepercayaan diri, ternyata ibu berhasil menghasilkan ASI yang lebih banyak. 

Ketiga, terbiasa menyediakan susu formula

Moms, meski memberikan ASI untuk bayi tetapi ternyata masih banyak pula ibu yang memberikan susu formula sebagai pendamping alternatif ASI bagi bayi. 

Kondisi inilah yang menyebabkan persediaan ASI menjadi sedikit, karena tidak sering dipompa dan dikeluarkan. 

Keempat, kondisi kesehatan

Kondisi kesehatan seorang ibu yang terjadi sebelum ataupun setelah melahirkan juga berpengaruh pada produksi ASI. Gangguan yang dapat membuat ASI tidak lancar adalah tekanan darah tinggi, pendarahan pasca melahirkan, operasi payudara, ketidakseimbangan tiroid, sampai sindrom PCOS. 

Nah, Moms semua ibu pasti ingin menyusui bayinya dengan lancar. Tetapi bagaimana caranya agar dapat menyusui dengan lancar? Coba deh tips berikut ini ya Moms:

1. menyusui 8-16 kali sehari

Moms, dalam waktu 24 jam bayi dapat menyusu sebanyak 8 hingga 16 kali sehari. Karena itu, Moms dapat merangsang kaki dan membelai kepalanya saat posisi bayi sudah siap maupun belum untuk menerima ASI. 

Jika Moms rutin memberi ASI setiap 2-3 jam, maka produksi ASI akan melimpah dan terjaga hingga nanti. 

2. Tetap menggunakan dua payudara secara bergantian

Moms, agar ASI tetap melimpah Moms dapat menyusui bayi dengan kedua payudara kanan dan kiri secara bergantian. 

Biasanya bayi menghisap dengan ritme cepat ke lambat. Nah, jika sudah mulai melambat, Moms bisa menggantikan ke sisi payudara lain supaya ASI tetap keluar dengan lancar.

3. Memijat payudara sebelum menyusui

Pemijatan payudara ini perlu dilakukan agar produksi ASI menjadi lebih bernutrisi, tinggi lemak, membuat bayi lebih kenyang dan cepat gemuk. ASI yang seperti ini disebut juga dengan hindmilk, ASI berwarna kekuningan.

4. Kontak langsung dari kulit ke kulit

Moms, memberikan ASI sebaiknya dengan kontak langsung pada kulit bayi (Skin to skin). Hal ini agar Moms dapat melepaskan hormon oksitosin dan prolaktin yang membuat produksi ASI menjadi melimpah. 

5. Memompa ASI setelah menyusui

Memompa payudara tidak hanya dilakukan saat ASI lagi banyak atau bayi akan ditinggal pergi, Moms. Tetapi memompa ASI juga pada kedua payudara juga perlu dilakukan agar produksi ASI tetap banyak dan melimpah. 

Setelah bayi menyusu, meskipun ASI tidak keluar, tetap yakinlah jika ASI akan tetap mengalir. 

Lalu bagaimana jika ASI benar-benar tersumbat? Coba deh Moms memompa kedua payudara, kanan dan kiri setiap 2 jam sekali dengan durasi maksimal 20 menit. Agar hasilnya maksimal, Moms sebaiknya menggunakan pompa ASI yang berkualitas, dengan mode dan ukuran pipa yang sesuai.

6. Hindari penggunaan botol dan dot pada bayi

Moms, sebaiknya menghindari penggunaan botol dan dot saat memberi minuman atau suplemen pendamping ASI. 

Jika ingin memberikan minuman atau suplemen kepada bayi, Moms dapat menggunakan cangkir atau pipet, meskipun bayi masih berusia dibawah 2 minggu. Hal ini dilakukan agar bayi terbiasa untuk menyusui dengan kontak langsung payudara.

 7. Jangan lupa untuk prioritaskan diri sendiri

Moms terkadang lupa untuk memperhatikan diri sendiri saat memiliki bayi. Biasanya Moms sering memprioritaskan segalanya untuk bayi.

Padahal Moms juga butuh asupan nutrisi yang bagus, mengkonsumsi air putih minimal 2,5 liter sehari, istirahat cukup, melakukan aktivitas yang menyenangkan fisik dan jiwa ibu.

8. Hindari diet ekstrim

Moms yang berat badannya naik usai melahirkan biasanya melakukan diet. Tetapi jika Moms diet ekstrim dan berlebihan justru menghambat ASI. 

Karena itu, sebaiknya Moms tetap memenuhi nutrisi dengan baik, batasi makanan yang berlemak dan manis. 

9. Jauhi rokok dan alkohol selama masa kehamilan

Moms larangan untuk mengonsumsi alkohol dan merokok tidak hanya berlaku saat hamil saja, tetapi juga saat menyusui. Sebab, rokok dan minuman beralkohol dapat membuat ASI menjadi tidak lancar. 

10. Pertimbangkan penggunaan kontrasepsi hormonal

Jika Moms akan menggunakan kontrasepsi, pertimbangkan untuk menggunakan kontrasepsi hormonal. Sebab kandungan hormon estrogen di dalamnya menyebabkan ASI cepat kering dan tidak melimpah lagi. 

Sebaiknya Moms konsultasikan dahulu ke dokter kandungan jika akan menggunakan alat kontrasepsi yang ama untuk ibu menyusui

11. Konsumsi makanan bernutrisi dan suplemen tambahan

Moms, selama masa menyusui sebaiknya memperhatikan nkandungan nutrisi yang Moms konsumsi. Banyak makanan yang dapat memperlancar ASI, seperti oatmeal, labu, kacang-kacangan, alpukat, sayuran hijau, biji-bijian, dan makanan tinggi protein. 

Moms juga bisa mengonsumsi suplemen untuk memenuhi zat besi, kalsium, protein, vitamin A, vitamin B6, vitamin B12, vitamin C, vitamin D, dan yodium atas rekomendasi dokter kandungan. 

Moms, jangan lupa juga untuk menghindari stress saat menyusui. Minta dukungan Dads dan keluarga agar emosi Moms tetap terjaga dengan baik. 

Tag menyusui

Terkini