konsultasi

Dear Moms, Kenali 5 Macam Vitamin Utama untuk Bayi Ini

Bayi membutuhkan asupan nutrisi yang cukup untuk masa pertumbuhan dan perkembangannya. Karena itu bayi membutuhkan tambahan vitamin dan mineral, salah satunya vitamin D.


Editor: Nurakhmayani
Jumat, 30 Desember 2022 | 15:40 WIB
Foto: ilustrasi vitamin permen (pexels/Vilnis Husko)
Foto: ilustrasi vitamin permen (pexels/Vilnis Husko)

Moms, bayi membutuhkan asupan nutrisi yang cukup untuk masa pertumbuhan dan perkembangannya. Karena itu bayi membutuhkan tambahan vitamin dan mineral, salah satunya vitamin D.

Bayi memang dianjurkan untuk terus mengonsumsi ASI setidaknya pada masa 6 bulan pertama kehidupannya. Namun, untuk memperkuat tulang, mencegah anemia, merangsang pertumbuhan gigi, serta menjaga kesehatan, mengonsumsi ASI saja tidaklah cukup.

Apalagi bayi yang terlahir dengan gangguan kesehatan atau kurang gizi, tambahan vitamin perlu dilakukan untuk kondisi bayi seperti ini.

Beberapa pakar juga berpendapat bahwa suplemen takkan berbahaya bagi si kecil selama dosisnya tidak melebihi aturan yang dianjurkan. 

Kecuali bayi yang mengalami kondisi kesehatan tertentu dimana tubuhnya tidak dapat menyerap atau memproses vitamin dengan sempurna.

Moms, kebutuhan vitamin setiap bayi tidak dapat disamakan, tergantung dari kondisi kesehatan dan jumlah nutrisi yang kurang. 

Moms, jika anak sehat dapat diberikan multivitamin sederhana hanya untuk membantu meningkatkan daya tahan tubuh, meningkatkan nafsu makan, dan mempercepat proses penyembuhan anak ketika sakit.

Tetapi beda halnya dengan bayi yang membutuhkan suplemen tambahan yang lebih spesifik seperti vitamin B12, vitamin D, riboflavin, serta kalsium.

Nah, ada 5 vitamin utama yang dibutuhkan oleh bayi, seperti yang dilansir dari honestdocs, yaitu: 
1. Vitamin A
Vitamin A sangat penting untuk perkembangan mata anak, kesehatan kulit serta memperkuat sistem kekebalan tubuh. 
Menurut WHO, setiap bayi berumur 6-11 bulan membutuhkan sekitar 100.000 IU vitamin A.

Vitamin ini dapat dijumpai pada produk susu, wortel, ubi manis, mangga, dan sayuran hijau. Vitamin A sangat penting untuk perkembangan mata anak, kesehatan kulit, serta dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh.

2. Vitamin C
Vitamin C sebagai antioksidan yang dapat meningkatkan imunitas tubuh serta membantu melawan infeksi atau peradangan akibat radikal bebas.

Sumber vitamin C mudah didapatkan dari beberapa makanan di antaranya adalah buah jeruk, stroberi, kiwi, tomat, paprika, bayam, dan brokoli.

3. Vitamin D
Sumber vitamin D alami yang utama bisa didapatkan dari paparan sinar matahari yang langsung mengenai kulit. Tetapi bukan berarti bayi boleh dijemur lama ya Moms.

Moms cukup menjemurnya selama beberapa menit saja di pagi hari sebelum pukul 9. Saat menjemur, lindungi mata bayi dari sinar matahari langsung dengan kacamata khusus.

Selain itu, sumber vitamin D juga bisa didapatkan dari ikan dan telur, bahkan beberapa sereal bayi juga sudah dilengkapi dengan tambahan vitamin D.  

4. Zat besi
Zat besi bisa didapat dari ASI, susu formula dan sereal. Zat besi adalah jenis mineral yang penting untuk kesehatan bayi, terutama dalam memperkuat daya tahan tubuh. Zat besi juga dapat membantu perkembangan anak, baik dari segi kemampuan belajar, perilaku, serta kemampuan fisik.

Selain itu, mineral yang dibutuhkan oleh bayi adalah zinc dan iodium. Kandungan zinc akan membantu mengurangi risiko anak terkena infeksi penyakit, termasuk diare dan pneumonia.

Sementara iodium dibutuhkan untuk membantu mempercepat proses pertumbuhan dan perkembangan bayi, termasuk perkembangan otak, serta berat dan tinggi badan.

5. DHA
DHA merupakan omega-3 yang penting untuk perkembangan mata dan otak bayi. Biasanya DHA dapat diperoleh bayi dari ASI atau susu formula yang mengandung DHA tambahan.  

Nah, jika Moms akan memberikan suplemen tambahan untuk bayi, pastikan untuk membaca aturan pakainya terlebih dahulu. Apalagi jenis suplemen yang dipilih seperti permen jelly dengan aneka rasa.

Jangan sampai anak Anda mengonsumsi terlalu banyak suplemen. Konsumsi vitamin secara berlebih tidak diperbolehkan karena justru dapat membuat tubuh kelebihan vitamin.

Beberapa jenis vitamin juga bisa berbahaya kalau dikonsumsi melebihi dosis. Contohnya, overdosis zat besi bisa membuat si kecil mudah sakit.

Agar tidak mudah dijangkau anak, simpanlah vitamin ditempat yang aman serta berikan pemahaman pada anak bahwa yang dikonsumsi tersebut adalah vitamin yang dapat membantu menjaga kesehatannya, bukan camilan seperti permen.

Tetapi jika ternyata bayi mengonsumsi vitamin berlebih tanpa sepengetahuan orang tua, segera periksakan anak ke dokter atau rumah sakit terdekat untuk memastikan kondisi kesehatannya.

Tag suplemen

Terkini