konsultasi

Hati-hati Beri Susu, Madu, Daging, Telur & Makanan Laut untuk Balita, IDAI Ungkap Alasannya, Apa Itu?

Penjelasan lengkap dari IDAI tentang beberapa jenis makanan yang perlu ekstra perhatian dari Parents agar anak terhindar dari risiko fatal ini wajib dibaca.


Editor: Cahyaningrum
Selasa, 2 Mei 2023 | 20:00 WIB
Ilustrasi madu. (Foto: Pexels/Yuliia Bas)
Ilustrasi madu. (Foto: Pexels/Yuliia Bas)

Penjelasan lengkap dari Ketua Satuan Tugas Bencana Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr. Kurniawan Taufiq Kadafi, M. Biomed., Sp.A(K) tentang beberapa jenis makanan yang perlu ekstra perhatian dari Parents agar anak terhindar dari risiko fatal ini wajib dibaca.

Tanya:
Parents sebaiknya berhati-hati dalam memilih dan memilah makanan yang akan diberikan pada bayi usia di bawah 5 tahun dan anak-anak usia 5.

Pasalnya, beberapa jenis makanan terbukti bisa membawa risiko berbahaya bagi kesehatan buah hati bila tidak diproduksi atau disimpan dengan baik, seperti madu, susu, makanan lauat, telur dan daging.

Yang menjadi pertanyaan mengapa makanan tersebut harus mendapat perhatian ekstra dan apa bahayanga bagi anak bila diabaikan?

Jawab:
Ketua Satuan Tugas Bencana Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr. Kurniawan Taufiq Kadafi, M. Biomed., Sp.A(K), mengatakan beberapa makanan yang perlu ekstra perhatian Parents seperti susu, madu, daging, telur dan makanan laut.

"Untuk produk susu kalau tidak melewati proses pasteurisasi, maka hati-hati bisa terkena infeksi yang ditularkan lewat makanan. Sedangkan madu, rekomendasi memperbolehkan untuk menunggu setelah anak usia satu tahun karena seringkali ada kontaminan kuman di dalam madu," jelasnya dalam webinar kesehatan tentang perubahan iklim dan dampaknya terhadap kesehatan anak-anak, Selasa (2/5/2023).

Kontaminan dalam madu, lanjut dr. Kurniawan, bisa menyebabkan infeksi pada sistem saluran pencernaan anak-anak.

Lelaki yang akrab disapa dr. Taufiq ini juga mengingatkan potensi bahaya dari sajian telur setengah matang untuk anak-anak.

"Rekomendasi sebaiknya telur dipanaskan hingga 74 derajat Celcius. Kalau tidak, di situ banyak kontaminan kuman. Jadi hati-hati konsumsi telur setengah matang," tegasnya.

Lantas, bagaimana dengan makanan laut? Dokter Taufiq menuturkan bahwa makanan laut seperti kerang atau tiram sebaiknya dimasak hingga cangkang terbuka, sedangkan untuk jenis sushi baik dimasak pada temperatur internal 74 derajat Celcius.

Lalu, berapa lama sebaiknya menyimpan makanan atau minuman? Dokter Taufiq menjelaskan untuk daging dan ayam misalnya, hanya bisa disimpan selama 2-4 hari pada suhu 4 derajat Celcius dan tidak lebih dari dua belas bulan pada sistem pendingin beku suhu -18 derajat Celcius atau lebih rendah.

Pada kondisi yang sama, sosis dan daging olahan disarankan tidak lebih dari dua hari penyimpanan dan bertahan tidak lebih dari 3 bulan di pendingin beku.

"Kita sering menyimpan makanan sekian lama di freezer dan tidak mengukur suhunya selama berminggu-minggu, maka ini bisa berpotensi kontaminan infeksi," tegasnya.

Sedangkan untuk ikan berlemak sedikit atau lean fish pada kondisi suhu yang sama, kata dr Taufiq, sebaiknya disimpan paling lama 4 hari dan tak lebih dari 6 bulan pada pendingin beku.

Untuk jenis ikan tuna, salmon, dan trout juga sebaiknya tidak lebih dari 4 hari penyimpanan dengan maksimal berada pada pendingin beku selama 2 bulan.

Sementara jenis lobster, udang, dan varian kerang, sebaiknya disimpan tidak lebih dari 2 hari dan maksimal selama 4 bulan untuk penyimpanan di pendingin beku.

Telur dalam cangkang baik disimpan sesuai tanggal kedaluwarsa atau sekitar 4 pekan dan tidak boleh dimasukkan ke dalam pendingin beku. 
Sedangkan telur yang telah dikeluarkan dari kulit sebaiknya disimpan maksimal 4 hari dan bisa bertahan 4 bulan di pendingin beku.

Sementara telur rebus bisa bertahan selama satu pekan dan sebaiknya tidak dimasukkan ke dalam pendingin beku.

Produk susu, yogurt, dan keju lembut yang telah terbuka dari kemasan disarankan untuk disimpan maksimal 4 hari dengan tidak memasukkannya ke pendingin beku.

"Orang tua bingung kenapa anaknya sering muntah atau diare, ternyata karena hal-hal seperti ini terlupakan," tutup dr Taufiq.

 

Tag madu susu daging makanan laut idai

Terkini