konsultasi

Memiliki Anak Berkebutuhan Khusus, Begini Cara Menanganinya

Memiliki putra dan putri yang sehat serta berkembang dengan normal tentu menjadi harapan semua orangtua. Tetapi ternyata tidak semua orangtua mendapatkannya.


Editor: Nurakhmayani
Kamis, 15 Desember 2022 | 11:00 WIB
Foto: Ilustrasi anak berkebutuhan khusus (pexels/ Rodnae Production)
Foto: Ilustrasi anak berkebutuhan khusus (pexels/ Rodnae Production)

Moms n Dads, memiliki putra dan putri yang sehat serta berkembang dengan normal tentu menjadi harapan semua orangtua. Tetapi ternyata tidak semua orangtua mendapatkannya.

Ada anak yang terlahir ataupun tumbuh berbeda dengan anak lainnya karena memilki keterbatasan dan hambatan atau biasa disebut anak berkebutuhan khusus.

Nah, Moms n Dads perlu penanganan khusus dan cara tersendiri menghadapi anak berkebutuhan khusus.

Dalam Panduan Penanganan anak Berkebutuhan Khusus Bagi Pendamping (Orang Tua, Keluarga, Dan Masyarakat), Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak Republik Indonesia menyebutkan bahwa anak berkebutuhan khusus adalah anak yang mengalami keterbatasan atau keluarbiasaan, baik fisik, mental-intelektual, sosial, maupun emosional, yang berpengaruh secara signifikan dalam proses pertumbuhan atau perkembangannya dibandingkan dengan anak-anak lain yang seusia dengannya.  

anak berkebutuhan khusus dapat dikatagorikan menjadi: 
1. anak disabilitas penglihatan, yaitu anak yang mengalami gangguan daya penglihatan berupa kebutaan menyeluruh (total) atau sebagian (low vision).
2. anak disabilitas pendengaran adalah anak yang mengalami gangguan pendengaran, baik sebagian ataupun menyeluruh, dan biasanya memiliki hambatan dalam berbahasa dan berbicara.
3. anak disabilitas intelektual adalah anak yang memiliki inteligensia yang signifikan berada dibawah rata-rata anak seusianya dan disertai dengan ketidakmampuan dalam adaptasi perilaku, yang muncul dalam masa perkembangan.
4. anak disabilitas fisik adalah anak yang mengalami gangguan gerak akibat kelumpuhan, tidak lengkap anggota badan, kelainan bentuk dan fungsi tubuh atau anggota gerak.
5. anak disabilitas sosial adalah anak yang memiliki masalah atau hambatan dalam mengendalikan emosi dan kontrol sosial, serta berperilaku menyimpang.
6. anak dengan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas (GPPH) atau attention deficit and hyperactivity disorder (ADHD) adalah anak yang mengalami gangguan perkembangan, yang ditandai dengan sekumpulan masalah berupa ganggguan pengendalian diri, masalah rentang atensi atau perhatian, hiperaktivitas dan impulsivitas, yang menyebabkan kesulitan berperilaku, berfikir, dan mengendalikan emosi.
7. anak dengan gangguan spektrum autisma atau autism spectrum disorders (ASD) adalah anak yang mengalami gangguan dalam tiga area dengan tingkatan berbeda-beda, yaitu kemampuan komunikasi dan interaksi sosial, serta pola-pola perilaku yang repetitif dan stereotipi.
8. anak dengan gangguan ganda adalah anak yang memiliki dua atau lebih gangguan sehingga diperlukan pendampingan, layanan, pendidikan khusus, dan alat bantu belajar yang khusus.
9. anak lamban belajar atau slow learner adalah anak yang memiliki potensi intelektual sedikit dibawah rata-rata tetapi belum termasuk gangguan mental. Mereka butuh waktu lama dan berulang-ulang untuk dapat menyelesaikan tugas-tugas akademik maupun non akademik.
10. anak dengan kesulitan belajar khusus atau specific learning disabilities adalah anak yang mengalami hambatan atau penyimpangan pada satu atau lebih proses psikologis dasar berupa ketidakmampuan mendengar, berpikir, berbicara, membaca, menulis, mengeja dan berhitung.
11. anak dengan gangguan kemampuan komunikasi adalah anak yang mengalami penyimpangan dalam bidang perkembangan bahasa wicara, suara, irama, dan kelancaran dari usia rata-rata yang disebabkan oleh faktor fisik, psikologis dan lingkungan, baik reseptif maupun ekspresif.
12. anak dengan potensi kecerdasan dan/atau bakat istimewa adalah anak yang memiliki skor inteligensi yang tinggi (gifted), atau mereka yang unggul dalam bidang-bidang khusus (talented) seperti musik, seni, olah raga, dan kepemimpinan.

Moms n Dads, anak yang terlahir dengan kebutuhan khusus tersebut sebenarnya bukan anak yang mengidap penyakit menular. 
Mereka memang  memiliki keterbatasan secara fisik maupun kejiwaan, namun bukan berarti anak-anak tersebut tidak pintar, tidak berbakat, atau tidak mampu.  

anak-anak ini juga memilki hak yang sama dengan anak-anak lain pada umumnya, seperti hak yang sama untuk hidup, hak untuk mendapatkan pengasuhan yang layak, hak mendapatkan pendidikan dan fasilitas umum lainnya. 
Namun, mereka lebih memerlukan pendampingan yang tepat dan oleh orang yang tepat pula agar potensi yang ada pada diri anak bisa dimaksimalkan.

Moms n Dads menghadapi anak berkebutuhan khusus ini memang tak mudah ya. Perlu kesabaran dan kelapangan hati menghadapi anak seperti ini.

Mungkin Moms n Dads bisa mencoba tips berikut ini seperti yang dikutip dari Kementerian Kesehatan RI:
• Ketahui masalah yang dimiliki anak.  Masalah fisik mungkin dapat dideteksi dengan mudah, namun berbeda halnya dengan masalah non fisik, karena itu orang tua ataupun pendamping perlu berkonsultasi dengan Dokter Spesialis Tumbuh Kembang, Psikolog, atau Psikiater agar anak mendapat penanganan yang tepat.
• Perlakukan anak sama seperti anak lainnya.  Berikan hak yang sama dalam hal kasih sayang, kesempatan untuk tumbuh dan berkembang, serta bersosialisasi dengan anak lain.
• Ajari anak untuk mengerti apa yang dibicarakan orang tua.  Misalnya jika berbicara dengan anak gunakan kata-kata sederhana sambil menatap matanya.
• Buat jadwal teratur untuk anak.  anak berkebutuhan khusus umumnya sulit membedakan waktu dan tempat.  Buatkan jadwal kegiatan dan libatkan anak dalam kegiatan rutin sehari-hari, karena hal ini dapat membantu anak belajar manajemen waktu, merasa dirinya berguna, dan lebih produktif.
• Ajarkan anak untuk bersosialisasi.  Perkenalkan anak dengan orang-orang sekitar, mulai dari keluarga terdekat misalnya: kakek, nenek, om, tante, sepupu, hingga tentangga.
• Tumbuhkan rasa percaya diri pada anak.  Orang tua perlu memberiakan pujian dan komentar yang positif kepada anak mulai dari hal terkecil yang bisa anak lakukan.

Nah, Moms n Dads yang terpenting untuk merawat anak berkebutuhan khusus adalah dukungan, perhatian, dan pendampingan yang tepat, anak berkebutuhan khusus dapat tumbuh menjadi pribadi yang percaya diri dan mandiri. 
 

Tag anak

Terkini