Nggak Cuma Makan Banyak, Moms n Dads Harus Cukupi Nutrisi Anak dengan Gizi Seimbang, Apa Aja Komposisi Nutrisinya?

Salah satu faktor pendorong tumbuh kembang optimal adalah kecukupan nutrisi yang didapatkan anak.

Oleh karena itu, dr. Reni Wiganti Sp.A (K) mengingatkan Moms n Dads nggak cuma  memerhatikan jumlah makan, tetapi yang terpenting justru komposisi nutrisi yang didapatnya.

"Jadi jangan cuma jumlah kalorinya aja tapi hanya karbohidrat. 'Yang penting anak makan banyak', jangan itu salah," jelasnya dalam Webinar bersama IDAI.

Pola makan yang salah sejak kecil, kata Reni, berpotensi mengakibatkan anak mengalami berbagai penyakit saat dewasa, misalnya obesitas, diabetes, osteoporosis, hingga kanker.

Kebiasaan makan yang baik, sambung dia, harus dijaga sejak bayi, balita, usia sekolah hingga memasuki usia remaja. 

Selain itu, masalah asupan nutrisi yang paling sering terjadi pada remaja adalah defisiensi mikronutrien, khususnya anemia defisiensi zat besi.

Anak perempuan misalnya, menurut Reni, akan lebih rentan mengalami anemia defisiensi zat besi jika sudah mengalami menstruasi. Anak laki-laki juga berisiko jika terlalu banyak mengonsumsi susu.

"Susu itu baik tapi kalau minumnya terlalu banyak atau diminum saat kurang tepat maka bisa menghambat absorbsi atau penyerapan zat besi. Jadi anak laki-laki yang gemuk berisiko mengalami anemia defisiensi zat besi," terangnya.

Menurut Reni, remaja sebenarnya nggak membutuhkan suplemen multivitamin apapun asalkan asupan nutrisinya tercukupi dengan gizi seimbang, karena segala kandungan pada multivitamin ada pada sumber makanan.

"Prinsipnya kalau pola makan hidup sudah baik maka suplemen makanan tidak perlu ditambahkan yang buatan pabrik," tutupnya.