konsultasi

Susah Hamil? Mungkin Ini Penyebabnya

mempunyai anak adalah impian setiap pasangan suami istri (pasutri). Tetapi ada beberapa pasutri yang sulit memiliki anak meski sudah bertahun-tahun menikah. Salah satu penyebabnya adalah endometriosis.


Editor: Nurakhmayani
Jumat, 23 Desember 2022 | 12:45 WIB
Foto: ilustrasi susah hamil (pexels/Shvets Production)
Foto: ilustrasi susah hamil (pexels/Shvets Production)

Moms n Dads, mempunyai anak adalah impian setiap pasangan suami istri (pasutri). Tetapi ada beberapa pasutri yang sulit memiliki anak meski sudah bertahun-tahun menikah. Salah satu penyebabnya adalah endometriosis.

Cepat tidaknya memiliki anak ditentukan oleh kondisi pasutri itu sendiri. Misalnya sudah berhubungan seks secara rutin dan berbagai usaha telah dilakukan untuk segera memiliki momongan tetapi juga masih belum juga berhasil.  

Memang ada banyak penyebab susah hamil, mulai dari faktor usia, kualitas sperma yang kurang baik, pola hidup tak sehat, hingga masalah kesehatan tertentu. Karena itu tak ada salahnya juga Moms n Dads memeriksakan diri ke dokter untuk mengetahui penyebabnya. Karena ada beberapa penyakit yang mungkin menjadi penyebab Moms jadi sulit hamil seperti yang dilansir dari Honestdocs, yaitu: 

1. Endometriosis
Moms n Dads, endometriosis terjadi ketika jaringan yang melapisi bagian dalam rahim (endometrium) tumbuh di luar rahim, seperti perut dan saluran tuba (tuba falopii). Normalnya, jaringan endometriosis ini luruh pada saat menstruasi. Namun karena letaknya di luar rahim, darah jadi terjebak di bagian luar rahim.

Nah, jaringan yang 'nyasar' tadi dapat berkembang menjadi lesi dan mengganggu siklus menstruasi. Endometriosis juga dapat menyebabkan peradangan, perdarahan, menstruasi terasa sangat menyakitkan, hingga infertilitas pada perempuan.

Melansir dari National Institute of Child Health and Human Development (NICHD), sekitar 25-50 persen wanita tidak subur memiliki endometriosis, sedangkan 30-40% wanita dengan endometriosis cenderung tidak subur.

2. Anovulasi
Anovulasi adalah kondisi ketika tidak ada sel telur yang dilepaskan dari ovarium. Sekitar 40% wanita mengalami susah hamil akibat anovulasi.
Penyebab susah hamil karena anovulasi bermacam-macam, di antaranya:
• Sindrom ovarium polikistik (PCOS) atau kegagalan prematur indung telur (POI).
• Faktor penuaan. Semakin bertambahnya usia, jumlah sel telur akan semakin berkurang.
• Gangguan endokrin, seperti penyakit tiroid atau masalah hormon lainnya yang membuat ovarium sulit melepaskan sel telur.
• Faktor gaya hidup dan lingkungan.

3. Sindrom ovarium polikistik (PCOS)
Sindrom ovarium polikistik atau PCOS adalah gangguan hormon yang dialami oleh 1 dari 10 wanita usia subur di dunia. 

Gangguan hormon ini mengurangi kemampuan ovarium untuk matang dan melepaskan sel telur ke tuba falopii. Akibatnya tidak ada sel telur yang dilepaskan, maka tentu sel sperma tidak dapat membuahi sel telur hingga terjadi kehamilan.

Ada beberapa gejala jika Moms mengalami PCOS, yaitu siklus haid tidak teratur, hormon seks tidak seimbang, depresi, hingga susah hamil. Jika Anda mengalaminya, segera konsultasikan ke dokter kandungan.

4. Fibroid
Ini adalah sejenis tumor jinak yang tumbuh di bagian rahim, sehingga menyebabkan nyeri haid dan menstruasi lebih lama dari biasanya. 

Fibroid rahim menjadi penyebab susah hamil pada 5-10% wanita Namun hingga kini penyebab fibroid rahim masih belum diketahui dengan pasti.  Para ahli menduga hal ini disebabkan oleh faktor hormon atau genetik.
.Fibroid dapat memengaruhi kesuburan perempuan jika:
• Mengubah posisi serviks, sehingga mengurangi jumlah sperma yang masuk ke rahim.
• Mengubah bentuk rahim, sehingga mengganggu pergerakan sperma atau implantasi.
• Memblokir saluran tuba, akibatnya sperma tidak dapat mencapai sel telur.
• Mengganggu aliran darah ke rahim, mengakibatkan embrio tidak dapat menempel sempurna di rahim.
Supaya Anda bisa hamil, fibroid harus diangkat dengan cara operasi supaya nantinya rahim jadi lebih sehat.

5. Kerusakan pada saluran tuba
Masalah pada tuba falopii bisa diartikan sebagai penyumbatan sebagian atau kedua saluran tuba, bisa juga karena adanya pertumbuhan jaringan parut pada tuba falopii. 

Jika saluran tuba tersumbat, sel telur tentu tidak dapat bergerak dari ovarium menuju rahim. Sperma juga tidak bisa membuahi sel telur sehingga kehamilan pun sulit terjadi.

Kerusakan tuba falopii ini bisa diatasi dengan operasi rekonstruksi tuba untuk memperbaiki kerusakan pada saluran tuba. Namun bila kondisi kerusakannya cukup parah, dokter mungkin akan menyarankan program bayi tabung supaya Anda bisa cepat hamil.
Baca Selengkapnya: Saluran Tuba Tersumbat, Bisakah hamil?

6. Kegagalan prematur indung telur
Primary Ovary Insufficiency (POI) alias kegagalan prematur indung telur adalah salah satu penyakit penyebab susah hamil. Kondisi ini terjadi ketika ovarium berhenti memproduksi hormon dan sel telur pada usia produktif, alias belum waktunya.

Perempuan yang mengalami kegagalan ini, biasanya tidak berovulasi secara teratur atau bahkan kadang tidak sama sekali. 

Karena ovariumnya bermasalah makan tingkat hormonnya pun tidak normal. 
Tetapi perempuan yang memiliki penyakit ini sebenarnya masih berpeluang bisa hamil. Sekitar 5-10% wanita dengan penyakit ini bisa hamil tanpa perawatan medis.

7. Menopause dini
Menopause biasanya dialami perempuan yang berusia 40 tahun ke atas. Namun adapula perempuan yang mengalaminya sebelum usia 40 tahun atau disebut sebagai menopause dini.
Beberapa gejala menopause dini di antaranya siklus haid tidak teratur atau bahkan tidak haid sama sekali, vagina kering, hot flashes, sensitif alias mudah marah, dan gejala menopause lainnya.

Tetapi dengan menopause bukan berati perempuan tidak bisa hamil sama sekali. Perempuan masih bisa hamil dengan sel telurnya sendiri, tapi ada juga yang memerlukan donor sel telur supaya bisa hamil dan punya anak.

Jadi Moms n Dads tetap berusaha ya dan jangan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter. 

Tag hamil

Terkini