parenting

Dear Moms n Dads, Hindari 5 Pola Asuh Ini Ya

Ada berbagai macam pola asuh yang dapat diterapkan orangtua, namun orangtua harus memperhatikan pola asuh tersebut secara hati-hati.


Editor: Nurakhmayani
Selasa, 6 Desember 2022 | 16:40 WIB
Foto: ilustrasi orangtua menasihati anak (pexels/Kampus Production)
Foto: ilustrasi orangtua menasihati anak (pexels/Kampus Production)

Moms n Dads perkembangan fisik, emosional, sosial, finansial serta intelektual seorang anak memang perlu dibentuk sedini mungkin. 

Moms n Dads bertanggung jawab untuk membentuk perkembangan tersebut menjadi baik.    

Ada berbagai macam pola asuh yang dapat diterapkan orangtua, namun orangtua harus memperhatikan pola asuh tersebut secara hati-hati. 

Sebab, jika pola asuh yang diterapkan pada anak salah maka akan membuat perkembangan anak menjadi tidak baik.

Dilansir dari laman milik DR. Yudithia D Putra, M.Pd. MM, pakar pendidikan anak menjelaskan ada beberapa jenis pola asuh yang perlu dihindari dalam mengasuh anak.

1. Memaklumi Setiap Kesalahan Anak

Saat anak-anak berbuat salah, Moms n Dads masih banyak yang memaklumi dengan alasan karena masih anak-anak jadi wajar jika berbuat salah. Padahal ini sangat berbahaya untuk perkembangannya. 

Moms n Dads harus melihat porsi kesalahan yang dilakukan. Misalkan, tidak sengaja memecahkan gelas, ada baiknya diberikan nasihat dan arahan agar memegang, serta meletakkan gelas lebih berhati-hati. Hal ini wajar, karena masih anak-anak butuh diarahkan.

Namun, jika yang dilakukan anak adalah kesalahan hingga membuat temannya atau orang di sekitarnya menangis. 

Misalkan, anak tersebut memukul temannya, maka ini tidak bisa dimaklumi. 

Orangtua seharusnya mengajarkan dan menasihati setiap kali anak hendak bermain agar menyayangi, serta bermain bersama teman dengan rukun.

2. Membandingkan Anak dengan Orang Lain

Moms, masih banyak orang tua yang sadar maupun tidak membandingkan anaknya dengan orang lain. 

Misalknya membandingkan si kecil dengan anak tetangga yang usianya sama sudah bisa membaca dengan lancar.

Padahal setiap anak punya keistimewaan, dan sudah menjadi tugas orang tua menemukan, serta mengarahkannya. Karena itu, sebaiknya tidak membandingkan anak dengan anak lain. 

Jika si kecil belum bisa membaca, padahal seusianya sudah seharusnya bisa membaca maka coba lihat apakah cara pengajaran sudah tepat atau belum. Selanjutnya, apakah kondisi anak fokus atau tidak saat diajarkan. 

Moms juga bisa memasukkan anak untuk mengikuti kelas bimbingan baca khusus usia dini.

3. Mendikte dan Tidak Menghargai Usaha Anak

Masih banyak lho Moms n Dads sering mendikte dan tidak menghargai usaha anak. Kebanyakan orang tua yang kerap mendikte, menganggap pilihannya adalah yang terbaik.

Jika Moms n Dads tidak menghargai usaha anak juga turut membuat perkembangan emosionalnya menjadi buruk. 

Anak akan sulit percaya diri, bahkan terbawa hingga dewasa. 

Hal ini juga berdampak pada perkembangannya ketika dewasa yang cenderung menjadi pembangkang. 

Emosi tidak stabil, pemaksa, dan tidak suka akan penolakan, akibat sejak dini tidak dihargai.

4. Menasihati Anak di Depan Umum

Moms n Dads, menasihati anak memang bagus dilakukan sebagai orangtua, tetapi harus melihat kondisi dan tempatnya juga.

Sebab, nasihat akan menjadi ejekan saat diutarakan di depan umum. 

Meskipun masih anak-anak, mereka tetaplah manusia yang memiliki harga diri. Sehingga, jika anak melakukan kesalahan, maka segera bujuk untuk meminta maaf dan mengajaknya pulang.

Jika Moms n Dads ingin menasihati anak, maka lakukanlah di rumah. 

Moms n Dads bisa mengajak anak berbicara dari hati ke hati dan tanyakan dengan baik, mengapa dia melakukan kesalahan tersebut. 

Biarkan dia menjelaskan hingga selesai, barulah berikan nasihat dan arahan agar anak tidak berbuat hal serupa lagi. 

Kemudian buat kesepakatan, apabila masih melakukan hal sama, maka ada hukuman.

5. Jarang Berkomunikasi dengan Anak

Setiap masa tumbuh dan kembang anak adalah hal istimewa yang tidak akan bisa diputar ulang lagi. 

Anak bukan hanya membutuhkan uang untuk memenuhi kehidupannya, tapi juga kedekatan fisik dan emosional bersama orang tuanya pun menjadi yang terpenting baginya. 

Mengasuh anak bukanlah tugas baby sitter atau nenek dan kakek jadi meski sibuk mencari nafkah, upayakan untuk tetap berkomunikasi dengan anak. 

Jika Moms n Dads semakin sering berkomunikasi dengan anak, maka jalinan kasih saying pun bisa terbentuk. 

Berbeda kondisi jika orang tua jarang berkomunikasi dengan anak, yang terjadi hubungan semakin menjauh, dan anak cenderung acuh.

Nah, Moms n Dads mendidik dan mengasuh anak adalah tugas orangtua sepenuhnya. 

Karena itu, Moms n Dads harus mempertimbangkan segala hal yang ingin dilakukan kepada anak, menasihati bukan memarahi, apalagi membentak.

Dengan demikian, komunikasi akan terjalin dengan baik dan anak tumbuh berbakti kepada orangtuanya.


 

Tag pola asuh anak

Terkini