parenting

Viral Remaja Buang Telur Teman yang Sedang Makan, Ini Cara Didik Anak Agar Tak Jadi Pembully

Dalam video, tampak seorang remaja membuang telur yang hendak dimakan kawannya. Pelajari cara mendidik anak agar tidak menjadi tukang bully.


Editor: Rafaela Tunggadewi
Kamis, 1 Desember 2022 | 04:54 WIB
Tangkapan layar aksi bully remaja yang buang telur kawannya. (Instagram)
Tangkapan layar aksi bully remaja yang buang telur kawannya. (Instagram)

Baru-baru ini, viral di media sosial seorang pria yang sedang bercanda dengan temannya dianggap keterlaluan oleh netizen.

Pasalnya, dalam video yang diunggah akun @terang_media pada Minggu (6/11/2022), terlihat pria tersebut bercanda dengan membuang telur dadar yang akan dimakan temannya. Usai membuangnya, pria itu pun tertawa.

Dalam postingan tersebut, banyak netizen yang mengecam tindakan pria tersebut. Banyak netizen yang geram dengan pria tersebut karena sudah membuang makanan.

“Ini bukan soal baper atau nggaknya tp nih soal makanan yg dgn sengaja dibuang hanya dgn alasan bercanda. Jgn pernah bercanda dgn spr itu krn Allah akan murka kepada hambanya yg membuang makanan spt itu. Apakah kalian mau Allah menutup rejeki kalian???,” tulis seorang netizen.

“Mau silahturahmi Cok, mana IG nya. Lo gak liat jauh lebih susah dari kehidupan lo sekarang atas bantuan orang tua aja belagu,” ucap netizen.

“Bukannya baper atau apa cuy, itu gaya lu kurang ajar sama makanan namanya....lu gk asik ahh,” kata netizen lain.

Terkait hal tersebut, setiap orangtua tentu tidak ingin anaknya menjadi pembully maupun korban bullying

Orang tua tentu juga tidak ingin anaknya menjadi seperti itu. Lantas, bagaimana orang tua harus mengambil sikap dalam menghadapi permasalahan tersebut?

Berikut cara mendidik anak supaya tidak menjadi pelaku bullying, diantaranya : 

1. Komunikasikan bahwa perilaku bullying tidak baik

Orang tua hendaknya memberikan pemahaman kepada anak melalui komunikasi dua arah mengenai perilaku bullying, misalnya dengan menggunakan media film.

Ajak anak berdiskusi mengenai perasaan korban bully dari film yang ditonton, dan tanyakan balik pada anak apabila ia berada di posisi korban. Melalui diskusi tersebut, orang pun bisa mengungkapkan perasaan mereka bila mengetahui anaknya menjadi korban bully.

Orang tua bisa sharing perasaan sedih ketika mengetahui anak yang begitu dijaganya ternyata menjadi korban bully teman – temannya di sekolah.

2. Berikan contoh yang baik

Sebagai orangtua hendaknya berhati-hati dalam berbicara dan menghadapi konflik di sekitar anak. Jika orangtua terlalu agresif dan kasar di depan anak, kemungkinan anak pun akan meniru. Maka dari itu, tunjukkanlah perilaku yang positif.

3. Dukung perilaku positif

Ketahui momen ketika anak berperilaku baik, dan saat mengatasi situasi dengan cara yang positif, lalu beri pujian. Hal itu akan memotivasi anak untuk terus berbuat baik keesokan harinya.

4. Pastikan anak memahami bahwa tidak ada tolerir bullying di rumah atau di manapun

Buat aturan tentang bullying. Orangtua perlu sesekali memberi hukuman tegas pada anak dengan mengambil haknya, dan pastikan ia merasakan efek jeranya. 

5. Pelajari kehidupan sosial anak

Mencoba mencari tahu faktor yang mempengaruhi perilaku anak di lingkungan sekolahnya atau dimana peristiwa bullying itu terjadi. Orang tua sebaiknya lebih banyak mendengar dan mengenali anak.

Sesekali, mintalah untuk mempersilahkan teman – temannya main ke rumah, jika diketahui ada teman yang suka mem-bully maka orang tua dapat mengajarkan anak bagaimana semestinya harus bersikap secara bijaksana.

Tag bullying

Terkini